UPDATEBALI.com, KLUNGKUNG – Maraknya kebakaran TPA (Tempat Akhir) di Bali, khususnya di TPA Sente, Desa Pikat, telah mendorong Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk terus meningkatkan upaya pencegahan. Upaya penyiraman sampah di TPA Sente semakin diperkuat untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya titik api yang dapat memicu kebakaran.
I Gede Erwan Supriantana, Kepala Seksi Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran di Damkar Klungkung, mengungkapkan bahwa penyiraman sampah di TPA Sente sudah dilakukan sejak satu bulan yang lalu. Saat ini, proses penyiraman sampah dengan menggunakan armada pemadam kebakaran semakin ditingkatkan, minimal dua kali dalam sehari.
Setiap harinya, sekitar dua tangki dengan kapasitas sekitar 4000 liter air digunakan untuk menyiram sampah yang menumpuk di TPA Sente.
“Penyiraman sampah dilakukan pada berbagai waktu, kadang pagi, kadang siang, dan kadang sore, tergantung kondisi. Namun, belakangan ini lebih sering dilakukan pada siang dan sore hari untuk mencegah kemungkinan kebakaran akibat gas metan yang ada di bawah tumpukan sampah,” ungkap Erwan pada Selasa 17 Oktober 2023.
Proses penyemprotan sampah ini tidak dilakukan secara sembarangan. Petugas sengaja menyasar tumpukan sampah yang sudah lama terakumulasi dan cenderung menghasilkan gas metana. Gas metana inilah yang biasanya menjadi pemicu terjadinya kebakaran, seperti yang terjadi di TPA Suwung di Denpasar, TPA di Tabanan, dan TPA di Gianyar.
“Pelaksanaan penyemprotan kami fokuskan pada tumpukan sampah yang sudah lama, yang cenderung menghasilkan gas metana yang dapat memicu panas dan percikan api,” jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Satuan Pol PP dan Damkar Klungkung, Dewa Putu Suarbawa.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung, I Ketut Suadnyana, mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, TPA Sente juga pernah mengalami beberapa kejadian kebakaran. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Klungkung telah memasang instalasi pipa khusus untuk mengeluarkan gas metan yang ada di dalam tumpukan sampah.
“Gas metan yang ada di dalam tumpukan sampah diarahkan melalui pipa-pipa yang dipasang di beberapa titik tertentu, sehingga gas tersebut dapat dikeluarkan tanpa terkumpul di dalam tumpukan sampah dan berpotensi menyebabkan kebakaran,” jelas Ketut Suadnyana.
Upaya ini dilakukan guna mengurangi risiko kebakaran di TPA Sente dan menjaga keamanan lingkungan sekitarnya. (tra/ub)