UPDATEBALI.com, TABANAN – Musim kemarau yang berkepanjangan meningkatkan risiko kebakaran khususnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung. Untuk menghadapi potensi masalah ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabanan telah mengambil sejumlah langkah pencegahan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan, Gusti Putu Ekayana mengatakan ada sejumlah kesiapan yang dilakukan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan seperti menyiapkan satu mobil tangki air berkapasitas 5.000 liter dan petugas ronda malam di TPA Mandung, yang terletak di Desa Sembung, Kecamatan Kerambitan.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup juga telah memulai penyemprotan Lindi, yang memiliki sifat mirip dengan ecoenzim, guna mengurangi bau sampah dan mempercepat proses pembusukan sampah, sehingga tinggi tumpukan sampah dapat berkurang.
“Alat berat yang digunakan untuk pengolahan sampah di TPA Mandung juga ditempatkan di lokasi yang aman guna menghindari potensi kebakaran,” ucapnya.
Namun, meskipun upaya ini telah diambil, Tabanan masih menghadapi masalah serius dalam pengelolaan sampah. Dengan volume sampah mencapai 90-100 ton per hari yang masuk ke TPA Mandung, diperkirakan TPA ini hanya dapat bertahan selama 6 bulan hingga 1 tahun ke depan. Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup terus mendorong penggunaan Tempat Pengumpulan Sementara Sampah (TPS3R) sebagai solusi untuk mengatasi masalah sampah di sumbernya dan mengurangi tekanan pada TPA Mandung.(tia/ub)