UPDATEBALI.com, DENPASAR – Ketua Panitia Paradise Island’s Clothing Association (PICA) Fest 2023, I Gede Andhika Paramartha, mengungkapkan bahwa rata-rata Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) brand pakaian lokal yang berpartisipasi dalam acara tersebut berhasil meraih omzet sebesar Rp15 juta dalam satu hari.
“Dalam satu hari, anggap saja satu UMKM mampu mencapai omzet minimal Rp15 juta. Jumlah UMKM pakaian lokal yang berpartisipasi ada 55 brand. Namun, sekitar 10 brand di antaranya mencatat omzet yang lebih tinggi karena produknya yang bagus,” ujar Andhika kepada Antara di Denpasar pada hari Senin.
PICA Fest 2023 berlangsung selama empat hari dari tanggal 27 hingga 30 Juli, dengan melibatkan 55 UMKM pakaian lokal dan 123 UMKM kuliner. Setiap stan berhasil mencatatkan rata-rata omzet harian sebesar Rp5-10 juta.
Acara ini merupakan inisiatif anak muda Bali untuk mendukung dan memberikan wadah bagi UMKM brand pakaian lokal. Pemerintah Provinsi Bali juga turut membantu dengan menyediakan Lapangan Niti Mandala Renon yang memiliki dua sisi, sehingga PICA Fest berhasil menampung setidaknya 20 ribu pengunjung per hari.
Andhika memperkirakan bahwa rata-rata satu pengunjung festival menghabiskan uang sekitar Rp800 ribu untuk membeli tiket masuk serta berbelanja di stan kuliner dan stan pakaian. Bahkan, ada laporan bahwa salah satu pengunjung menghabiskan uang sebesar Rp2,5 juta hanya untuk berbelanja pakaian hasil karya UMKM lokal Bali.
Dalam hal jenis pakaian, Andhika menyebutkan bahwa baju kaos menjadi produk terlaris. Untuk mempertahankan harga pasar UMKM lainnya, mereka menetapkan harga terendah sebesar Rp75 ribu dan memberlakukan diskon maksimal 50 persen. Hal ini dilakukan agar harga tetap terjangkau namun tidak merusak pasar.
Selama empat hari berlangsung, hari ketiga dan keempat menjadi hari paling padat bagi para pengusaha lokal. Hal ini disebabkan oleh pemberian voucher belanja sebagai stimulus untuk mengundang lebih banyak pengunjung berbelanja.
Andhika menyatakan bahwa dibandingkan dengan tahun sebelumnya, antusiasme pengunjung lebih tinggi pada tahun ini. Namun, nilai transaksi diperkirakan tidak berbeda jauh karena jumlah pengunjung masih sekitar 80 ribu orang.
Pada PICA Fest 2022, panitia mencatat perputaran uang mencapai Rp8 miliar selama empat hari dengan transaksi non tunai. Namun, tahun ini diprediksi akan lebih tinggi karena panitia juga mencatat perputaran uang tunai dengan bantuan proses rekapitulasi dari pihak perbankan.
Meskipun nilai omzet tak jauh berbeda, kelompok anak muda Pulau Dewata ini menilai bahwa kegiatan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya, terutama karena telah mencoba mengevaluasi dan menangani masalah kepadatan pengunjung.
Andhika mengharapkan agar ke depannya semakin banyak UMKM brand pakaian lokal Bali yang ingin terlibat dalam PICA Fest, sesuai dengan tujuan mereka menggelar acara ini untuk mempromosikan dan mengangkat citra brand pakaian lokal. (ub/ant)