Senin, Maret 10, 2025
BerandaKesehatanFenomena Kasus ODHA di Jembrana, Akhir Tahun Meningkat Drastis

Fenomena Kasus ODHA di Jembrana, Akhir Tahun Meningkat Drastis

 

UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Kasus Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) di Kabupaten Jembrana tahun 2022 tercatat 449 orang. Jumlah tersebut, mereka yang sedang menjalani pengobatan aktif. Namun dari data pada bulan November kemarin terjadi peningkatan kasus ODHA sebanyak 15 kasus, yang sebelumnya rata rata terjadi 7 hingga 10 kasus setiap bulan.

Hal ini disampaikan Case Manager Poli Klinik VCT RSU Negara dokter Ni Putu Sri Ardani, saat sosialisasi HIV/AIDS dalam rangka peringatan hari AIDS sedunia, Kamis (1/12/2022) yang dihadiri sebagian besar masyarakat di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana Bali.

"Sebenarnya kalau jumlah semua pasien ODHA di Jembrana sampai 800an, tapi kan ada yang sudah pindah, ada yang sudah meninggal, ada yang dirujuk keluar. Jadi yang masih aktif pengobatan sekitar 449," ungkapnya.

"Dan untuk penemuan kasus di bulan November 2022 ini, khusus satu bulan saja ada 15 kasus," imbuhnya.

Trend kasus ODHA setiap akhir tahun pasti ada peningkatan. Menurutnya, peningkatan biasanya di dua bulan terakhir dalam setahun yakni bulan November dan Desember. Belum diketahui pasti penyebabnya, namun menurutnya, kemungkinan program tes VCT lebih banyak dilakukan pada akhir tahun. Sehingga temuan kasus bisa lebih banyak dari awal hingga pertengahan tahun yang hanya rata rata ditemukan 7 sampai 10 kasus.

"Saya amati memang seperti itu. Jadi mungkin dari testing yang lebih meningkat di akhir tahun. Memang sih sudah menjadi program bulanan, cuman kadang program VCT itu anggaran turun pada saat anggaran perubahan," jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, dari Dinas Kesehatan biasanya punya program inovasi, ketika target belum bisa tercapai. Inovasi tersebut biasanya diusulkan pada saat anggaran perubahan, sehingga saat ketok palu di bulan September, di bulan berikutnya baru bisa di jalankan.

Baca Juga:  Borussia Dortmund Dipermalukan Rangers 2-4 di Signal Iduna Park

"Makanya, trend meningkatnya seperi itu (akhir tahun)," ungkapnya.

Selain sosialisasi mencegah penyebaran virus HIV AIDS dan memperingati hari AIDS sedunia, pihaknya bersama komunitas pendamping ODHA Jalak Bali juga melakukan edukasi tindakan diskriminasi atau pengucilan ODHA yang terjadi di masyarakat. 

"Setiap tanggal 1 Desember kita memperingati yang namanya Hari AIDS sedunia. Mencoba untuk terus mengajak sahabat-sahabat kami yang hidup dengan HIV, mereka dapat hidup dengan layak dan menyetarakan. Jadi semua sekarang mempunyai semangat yang sama, semua mempunyai cita-cita yang sama, bagaimana kita menolak diskriminasi menolak stigma dan itulah kami di komunitas," tambah kordinator komunitas pendamping ODHA Jalak Bali Jembrana I Made Suarnayasa.

Baca Juga:  Desa Duda, Bantu Bibit Untuk Petani

Komunitas pendamping ODHA yang sudah berdiri dari tahun 2006 ini terus mengajak semua lapisan masyarakat untuk ikut bersama sama mencegah dan menanggulangi penyebaran HIV AIDS ini.

"Stop HIV AIDS sampai sini, sesuai dengan target pemerintah 2030 tidak ada inspeksi baru yang ada di Jembrana," tegasnya.

Suarnayasa menambahkan, terkait diskriminasi ODHA, menurutnya pasti ada dan hal itu wajar, karena masyarakat belum banyak tahu informasi selengkap lengkapnya bagaimana HIV AIDS itu menular. Namun, saat ini diskriminasi tidak seseram seperti dulu, sekarang lebih bersifat secara verbal saja. 

"Sebagai suatu contoh bahwa ketika ada anak muda yang diketahui ayah ibunya terinfeksi jadi, anaknya ini tidak boleh diperbolehkan sekolah. Nah akhirnya, kami datang ke situ mengadvokasi pihak sekolah dan menerangkan bahwa HIV AIDS tidak seseram itu," pungkasnya.(nal/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments