UPDATEBALI.com, BADUNG – Sebagai destinasi wisata internasional, Bali menghadapi risiko multi-bencana, baik bencana alam seperti tsunami maupun tantangan sosial yang memerlukan penanganan komprehensif.
Untuk mengantisipasi risiko ini, Pemerintah Provinsi Bali terus mengembangkan strategi mitigasi melalui kebijakan kolaboratif dan inovatif guna mewujudkan ketertiban serta keamanan bagi masyarakat dan wisatawan.
Dua inovasi yang menjadi sorotan adalah Bali Tsunami Early Warning System (BTEWS) dan Sertifikasi Kesiapsiagaan Bencana. Kedua inovasi ini bahkan berhasil masuk nominasi Innovative Government Award (IGA) Tahun 2024, dengan presentasi yang telah dilakukan oleh Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, di Kemendagri pada Oktober lalu.
Pada Selasa 12 November 2024, tim juri IGA 2024 yang terdiri dari Amos Prima Gracianto dari Bappenas dan Jonggi Tambunan dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri, Kemendagri, melakukan kunjungan langsung ke 91 Command Center The Nusa Dua Bali dan Ayodya Resort Bali.
Turut mendampingi dalam kunjungan ini, Plh. Kalaksa BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, dan Kepala Bidang Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan BRIDA Provinsi Bali, Ketut Wica.
Di 91 Command Center ITDC, tim juri disambut oleh Group Head of Operation & Service The Nusa Dua, I Putu Trisna Wijaya, yang menjelaskan pentingnya sistem kesiapsiagaan bencana di kawasan wisata nasional ini.
“ITDC memiliki kewajiban memberikan keamanan bagi wisatawan dengan luas area 350 hektare yang berdekatan dengan pantai. 91 Command Center dan BTEWS sangat membantu dalam kesiapsiagaan bencana. Kami rutin melaksanakan pelatihan setiap tanggal 26 untuk mengasah respons kami,” jelasnya.
Trisna juga menyampaikan bahwa Command Center ini telah mendapat apresiasi dari berbagai negara dalam KTT G20 di Bali.
“Fasilitas ini menjadi contoh sistem Command Center dalam manajemen kebencanaan dan diapresiasi oleh negara-negara peserta KTT G20,” tambahnya.
Di Ayodya Resort Bali, tim diterima oleh Chief Security Nyoman Suardika. Ia mengungkapkan bahwa Ayodya Resort telah menerima Sertifikat Kesiapsiagaan Bencana untuk ketiga kalinya.
“Keamanan bencana sangat penting bagi kenyamanan wisatawan. Kami mengapresiasi Pemprov Bali yang memfasilitasi kesiapsiagaan kami,” ujarnya.
Sertifikasi ini, lanjut Suardika, sangat penting mengingat Bali, terutama wilayah selatan, terletak di jalur gempa megathrust yang berpotensi tinggi.
Dengan upaya ini, Bali berharap terus meningkatkan mitigasi bencana demi memastikan keamanan bagi wisatawan dan masyarakat lokal, serta memperkuat reputasi pariwisata aman di tingkat global.(yud/ub)