Senin, Maret 10, 2025
BerandaNewsYumna Tingkatkan Keterampilan Sebagai Programmer dengan Kartu Prakerja

Yumna Tingkatkan Keterampilan Sebagai Programmer dengan Kartu Prakerja

 

UPDATEBALI.com, JAKARTA – Kehadiran Program Kartu Prakerja telah menolong banyak orang keluar dari masalah pekerjaan. Sektor ketenagakerjaan menghadapi dampak ganda ketika COVID-19 muncul, tidak hanya di Indonesia tapi juga global. Pandemi yang masuk di Tanah Air menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah pengangguran dan sekaligus disrupsi yang mempercepat transformasi Revolusi Industri 4.0.

Tren bekerja dari rumah atau work from home yang muncul akibat pandemi mendorong perkembangan jenis pekerjaan digital. Di saat bersamaan muncul pekerjaan baru, ada pula jenis pekerjaan tradisional yang menjadi kurang relevan. Adanya disrupsi akibat pandemi juga ditambah dengan fakta masih terjadi ketidaksesuaian antara kebutuhan industri dan keterampilan angkatan kerja di Indonesia, Sabtu (03/12/2022).

Kartu Prakerja kemudian diluncurkan pada awal 2020 untuk membantu para pekerja Indonesia tidak hanya meningkatkan kemampuan mereka, tapi juga memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh industri saat ini.

Yumna Via Hasiany adalah salah satu pekerja yang berhasil memanfaatkan pelatihan Kartu Prakerja untuk meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri saat ini.

Perkenalannya dengan Kartu Prakerja dimulai ketika dia mulai merantau ke Jakarta pada Januari 2020, beberapa pekan setelah lulus dari Fakultas Teknik Informatika Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Baca Juga:  Polisi Berhasil Ungkap Para Remaja dalam Video Perkelahian yang Viral Dimedsos

Bertekad mencari pekerjaan di Ibu Kota, perempuan berusia 25 tahun itu tidak menyangka baru saja dia memulai "perang" pencarian kerja, tiba-tiba kasus COVID-19 pertama di Tanah Air terkonfirmasi pada Maret 2020.

Tidak lama setelahnya pemerintah memutuskan untuk melakukan pembatasan mobilisasi masyarakat untuk menekan penyebaran infeksi lewat skema Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Malang tidak dapat dihindari, masih berjuang mendapatkan pekerjaan, Yumna malah harus menghadapi kondisi ketika banyak pekerja justru dirumahkan atau malah menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak tidak langsung pandemi.

Menghadapi kondisi itu, sang ibu pernah mengatakan agar perempuan asal Kabupaten Hulu Sungai Selatan di Kalsel itu kembali ke kampung halaman ketika tidak mendapatkan pekerjaan di Jakarta.

"Cuma aku orangnya emang kayak keras kepala, harus dapat (pekerjaan)," ujar Yumna ketika ditemui ANTARA di acara Kartu Prakerja di Bali.

Dia menyadari hal itu tidak mudah. Banyak pesaing yang mencari pekerjaan di Ibu Kota dan menjadi lulusan yang berasal dari Kalimantan, sempat membuatnya sedikit minder.

Saat itulah dia mendapatkan informasi soal Program Kartu Prakerja ketika sedang berselancar di media sosial. Tertarik dengan insentif dan pelatihan yang diberikan, Yumna kemudian mendaftar dan diterima menjadi peserta ketika Gelombang 2 pendaftaran dibuka.

Begitu mendapatkan dana bantuan pelatihan, dia langsung mengambil pelatihan sesuai dengan keahliannya sebagai pemrogram atau programmer.

Yumna mengambil pelatihan pemrograman web untuk pemula dan Android yang menghabiskan waktu sekitar satu bulan untuk diselesaikan. Hal itu mengingat pelatihan tersebut memiliki sekitar 155 modul. Manajemen waktu diperlukan untuk menyelesaikan semua pelatihan itu, dengan setiap harinya dia bisa mempelajari 8 sampai 9 modul pembelajaran.

Di akhir pelatihan ia kemudian harus membuat aplikasi sederhana yang akan diuji apakah dapat berjalan sesuai dengan yang diprogramkan.

"Kalau misalnya aplikasinya tidak jalan, tidak dapat sertifikat. Otomatis insentif tidak cair," katanya, berkisah.

Usaha kerasnya membuahkan hasil. Setelah berhasil lulus dari pelatihan ia kemudian dihubungi oleh pihak lembaga pelatihan yang memuji aplikasi dan mewawancarai untuk tampil di media sosial mereka.

Tidak lama kemudian, menyertakan sertifikat yang didapat dari pelatihan Kartu Prakerja, Yumna kemudian diterima menjadi programmer web di sebuah perusahaan logistik terletak di Jakarta Barat.

Baca Juga:  PLN Sukses Mengakselerasi Transisi Energi Melalui Pengembangan Energi Baru Terbarukan

Mendapat pengalaman selama bekerja satu tahun di perusahaan itu, dia kemudian mengundurkan diri pada pada 2021 dan melamar di sebuah anak perusahaan Pertamina.

Di sana dia bertahan selama setahun sesuai kontraknya dan kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri pada pertengahan 2022.

Bagi dia, sebagai programmer harus mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.

Dia kemudian melamar dan diterima di sebuah bank swasta untuk menjadi programmer untuk mobile banking sampai saat ini.

Yumna menyebut pelatihan Kartu Prakerja berkontribusi dalam kesuksesannya sejauh ini. Ketika orang-orang banyak kehilangan pekerjaan karena pandemi dan kondisi perekonomian saat ini, ia justru mendapatkan banyak tawaran pekerjaan.

Karena ketika sudah punya skill, maka seseorang akan gampang untuk mencari pekerjaan.

Tidak cepat puas dengan kondisinya saat ini, dia terus memperbarui portofolio dan meningkatkan kemampuan yang sudah dimiliknya.

Dia mengharapkan pengalaman berharga yang didapatnya dari pelatihan Kartu Prakerja bisa dinikmati oleh lebih banyak orang di Indonesia, terutama untuk memastikan para pekerja tersebut memiliki kemampuan yang kini memang dibutuhkan oleh para pemberi kerja.(ub/antara)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments