UPDATEBALI.com, BULELENG – Demam Berdarah Dengue (DBD) memang menjadi tantangan di provinsi Bali termasuk wilayah Kabupaten Buleleng. Namun, sebuah terobosan baru pengendalian virus dengue telah muncul dalam bentuk program Wolbachia.
Dimana program ini diluncurkan World Mosquito Program (WMP) untuk melindungi masyarakat dari penyakit bawaan nyamuk salah satunya seperti dengue ini. Wolbachia ini merupakan bakteri alami yang dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes Aegypti untuk menghambat penuluaran virus dengue.
Ketika nyamuk yang mengandung Wolbachia betina menghasilkan keturunan, bakteri tersebut akan diturunkan kepada keturunan nyamuk yang baru lahir. Wolbachia ini kemudian bekerja untuk mematikan nyamuk betina yang tidak mengandung Wolbachia ketika mereka mencoba untuk berkembangbiak. Hasilnya, populasi nyamuk pembawa DBD akan menurun seiring berjalannya waktu.
WMP sudah beroperasi di 12 negara di benua Asia, Oceania, dan Amerika. Di wilayah Bali WMP bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemkab Buleleng. Rencananya nyamuk Aedes Aegypti ber Wolbachia ini akan disebarkan ke seluruh kecamatan dan desa selama 10 hingga 20 minggu sebelum berkembangbiak tanpa pelepasan lagi.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) I Ketut Kariyasa Adnyana mengatakan, kasus DBD ini memang cukup tinggi di Provinsi Bali termasuk Kabupaten Buleleng. Dengan adanya program ini merupakan solusi terbaik untuk menekan angka DBD.
“Ini metode baru yg diterapkan, tidak merusak lingkungan. Wilayah lain juga sudah banyak membuktikan,” Ucap Kariyasa Selasa 4 Juli 2023.
Mewakili Penjabat Bupati Buleleng, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buleleng dr. Sucipto menyebut, hingga Juni 2023 sudah ada 616 kasus DBD di Buleleng. Sehingga pihaknya berharap dengan adanya program ini dapat menekan angka kasus DBD.
“Kasus di Buleleng memang masih menjadi penyumbang DBD di Bali. Jadi dengan program ini angkanya bisa menurun,” Terang dr. Sucipto. (dna/ub)