UPDATEBALI.com, BANGLI – Sektor pariwisata yang masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Bali perlahan mulai bergerak menuju ke arah yang positif di 2022.
Kebijakan pelonggaran mobilitas masyarakat dan pembukaan penerbangan langsung dari luar negeri dan kebijakan pelonggaran PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri) menjadi faktor utama bagi tingkat kenaikan dari jumlah wisatawan Bali.
Guna memberikan layanan yang baik kepada wisatawan lokal dan mancanegara, masyarakat lokal bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan perusahaan nasional bersatu padu memajukan kembali daerah atau tempat-tempat wisata di Bali yang sebelumnya kurang mendapat perhatian karena pandemi.
Seperti di desa wisata Penglipuran pihak pengelola terus lakukan pembenahan, salah satunya pembuatan loket tiket, dimana dananya bersumber dari bantuan CSR Mandiri Utama Finance (MUF) yang melaksanakan kegiatan MUF Peduli Desa Budaya, Sebesar Rp 120.000.000.
Dimana bantuan CSR tersebut di peruntukan membangun tiga loket tiket di tiga lokasi pintu masuk Penglipuran. Rully Setiawan selaku Direktur Mandiri Utama Finance berharap ini dapat membantu agar destinasi Desa Budaya Penglipuran sebagai Desa Wisata beserta seluruh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di dalamnya bangkit, dan siap memasuki masa adaptasi kebiasaan baru.
“Semoga dengan bantuan ini destinasi wisata Desa Budaya Penglipuran beserta seluruh pelaku usaha pariwisata dapat bangkit dengan kebiasaan yang baru,” harap Rully Setiawan.
Sementara itu, Bendesa Adat Penglipuran I Wayan Budiarta mengungkapkan, di tengah meningkatnya kunjungan wisatawan dimana perhari bisa mencapai 2000 orang, untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, pihaknya beserta jajaran akan terus melaksanakan perbaikan, tentunya tetap mengharapkan berbagai bantuan baik pemerintah maupun perusahaan, ditambahkan sangat berterimakasih dengan bantuan CSR yang telah di berikan, sehingga wisatawan semakin nyaman dan lebih banyak lagi yang datang, untuk kebangkitan perekonomian masyarakat. (put/ub)
