Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliWHDI Kota Denpasar Gelar Pelatihan Banten Otonan Tumpeng Pitu di Banjar Ketapian...

WHDI Kota Denpasar Gelar Pelatihan Banten Otonan Tumpeng Pitu di Banjar Ketapian Kelod

UPDATEBALI.com, DENPASAR – Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar kembali menggelar pelatihan Banten Otonan Tumpeng Pitu yang kali ini menyasar ibu-ibu di Banjar Ketapian Kelod.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, pada Sabtu 15 Juni 2024.

Pelatihan ini turut dihadiri oleh Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Ketua TP PKK Denpasar Timur, Ida Ayu Karang Sujani Upawana, Lurah Sumerta, I Wayan Eka Apriana, dan pengurus Banjar Ketapian Kelod.

Baca Juga:  Generasi Muda Diminta Berkontribusi dalam Aksi Iklim Jelang C20

Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, menjelaskan bahwa pelatihan banten Otonan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang makna banten sesuai dengan sastra atau filsafat Agama Hindu. Pelatihan ini direncanakan berlangsung secara bergiliran di seluruh banjar di Kota Denpasar.

“Melalui kegiatan ini kami berharap keahlian ibu-ibu sekalian dapat disesuaikan dengan sastra atau filsafat Agama Hindu, sehingga sesuai dengan pakem-pakem Agama Hindu,” jelas Ny. Sagung Antari Jaya Negara.

Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan cara membuat banten Otonan Tumpeng Pitu, piranti upakara dasar yang sering dijumpai di masyarakat Hindu Bali. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan penjelasan yang benar, sehingga masyarakat bisa mengajarkan arti dan makna banten kepada generasi berikutnya.

Baca Juga:  KPU Bali Pastikan Efisiensi Anggaran dan Transparansi Pilkada 2024

“Dengan kemasan yang menarik dan asik, anak-anak terutama generasi muda diharapkan akan suka membuat banten, terutama banten Otonan yang digunakan dalam lingkungan rumah tangga,” ujarnya.

Salah satu narasumber, Ni Wayan Sukerti, menyampaikan bahwa pelatihan ini mencakup pembinaan mulai dari cara matuasan, merangkai janur, hingga matanding sesuai dengan sastra Agama Hindu. Ia menekankan pentingnya membuat banten Ayaban Tumpeng Lima sampai Sebelas dengan memperhatikan detail-detail tertentu seperti matur Ring Ratu Sanghyang Tapeni agar tidak ada yang terlupa.

Baca Juga:  Cegah Kekerasan Seksual Lewat Pendidikan Karakter dan Nilai Hukum

Sarana yang digunakan termasuk banten kecil seperti tetukon yang berisi ituk-ituk isi tapak dara beras satu genggam, uang bolong 5, eteh-eteh daksina kecuali telur dan kelapa, dan segehan kepel putih kuning canang serta arak dan berem.

Lurah Sumerta, I Wayan Eka Apriana, mengucapkan terima kasih kepada WHDI Kota Denpasar atas pelatihan ini. Ia menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena mereka bisa membuat banten sekaligus memahami maknanya sesuai dengan sastra.

“Semoga dari pelatihan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat, khususnya warga Banjar Ketapian Kelod,” harapnya.(per/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments