UPDATEBALI.com, DENPASAR – Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menghadiri Karya Pemelaspasan Gedong dan Tajuk Pura Desa Adat Penyaringan, Desa Sanur Kauh, yang dilaksanakan bertepatan dengan Rahina Purnama Mala Sadha, Jumat, 21 Juni 2024. Upacara ini dilaksanakan setelah proses renovasi bangunan pura selesai.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Anggota DPRD Provinsi Bali, Anak Agung Gede Agung Suyoga, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira, Kadis Perkim Kota Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Antara, serta tokoh masyarakat setempat.
Usai melaksanakan upacara mendem pedagingan dan penyerahan hibah, Arya Wibawa menyatakan bahwa upacara ini merupakan bentuk peningkatan sradha bhakti umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.
“Keberadaan komunitas masyarakat seperti banjar dan desa adat perlu diapresiasi bagaimana membangun sradha bhakti masyarakat melalui upakara yang dilaksanakan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arya Wibawa menjelaskan bahwa Pemkot Denpasar mengedepankan fungsi pemberdayaan yang tidak terlepas dari sektor keagamaan. Ia juga mengapresiasi kemandirian masyarakat dalam meningkatkan kesadaran spiritual.
“Pelaksanaan upacara keagamaan yang dikenal dengan istilah Tri Guna Karya serta Satwika Karya dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” tambahnya.
Arya Wibawa berharap bahwa setelah upacara pemelaspasan ini, seluruh umat, terutama penyungsung dan pengempon, dapat terus meningkatkan rasa persaudaraan dan persatuan.
“Pelaksanaan Yadnya ini diharapkan dapat memberikan energi positif yang memancarkan hal-hal baik bagi umat dan menetralisir hal-hal negatif di lingkungan desa,” katanya.
Prawartaka Karya, Putu Edgar Tanaya, dalam laporannya menjelaskan bahwa Desa Adat Penyaringan memiliki wilayah sekitar 25 hektar dan jumlah krama hanya 34 KK. Pura Desa Adat Penyaringan terakhir dipugar pada tahun 1980, sehingga renovasi kali ini sangat diperlukan. Proses pembangunan gedong dan tajuk pura berlangsung selama tiga bulan dengan anggaran sebesar Rp.475 juta, yang bersumber dari bantuan Pemerintah Kota Denpasar serta punia dari masyarakat. Upacara pemelaspasan dipimpin oleh Ida Peranada Gede Raka Jelantik dari Griya Jelantik Intaran Sanur Kauh.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran bapak Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, yang berkesempatan melaksanakan prosesi mendem pedagingan sekaligus memberikan punia. Dengan berlangsungnya upacara ini, kami berharap masyarakat semakin menyadari pentingnya menjaga dan merawat tempat suci,” ungkapnya.(per/ub)