UPDATEBALI.com, BULELENG – Warga di Banyuning mendapatkan bantuan berupa paket sembako dari pihak English Corner yang berkejasama dengan Bank Sampah Baber di Kelurahan Banyuning, pada Rabu (29/6/2022).
Akan tetapi bantuan tersebut tidak diberikan secara cuma-cuma kepada warga. Sebab sebelum menerima sembako warga diwajibkan membawa segala jenis sampah plastik yang ada dilingkungan masing-masing yang telah dikumpulkan terlebih dahulu.
Nyoman Mulyawan selaku Lurah Banyuning menyebutkan terdapat sebanyak 36 paket sembako yang dibagikan kepada masyarakat. Sembako yang diberikan dengan menukarkan sampah plastik ini diharapkan dapat membantu warga setempat. Selain itu dalam pembagian sembako dengan menukar sampah ini digunakan sebagai edukasi kepada warga untuk dapat memanfaatkan sampah plastik dilingkungan sekitarnya, daripada terbuang sia – sia serta dapat mencemari lingkungan.
Disamping itu, menurut Mulyawan English Corner bersama Bank Sampah Baber sudah sangat intens dalam penanganan sampah terutama sampah plastik. Apalagi, saat ini english corner telah membuka sekolah bagi anak – anak di kelurahan Banyuning yang mengajarkan tentang bahasa inggris serta bahasa bali seperti aksara bali dan mekidung.
Untuk masalah biaya english corner hanya mewajibkan untuk membawa sampah plastik saja, dengan adanya hal ini otomatis akan dapat memberikan motivasi terhadap anak – anak serta orang tua untuk mulai memilah sampah plastik, sebab selain mendapatkan ilmu pengetahuan juga dapat menjaga kelestarian lingkungan.
“Ini otomatis memberikan motivasi terhadap siswa dan juga orang tua untuk memulai memilah sampah dari rumah. Kami berharap ini terus berlanjut, sehingga lingkungan kami tetap bersih dari sampah plastic kedepan,� ungkap Mulyawan.
Disamping itu, Yono Supratikno selaku donatur kegiatan mengatakan, dengan adanya pemberian sembako ini diharapkan dapat membuka pola pikir masyarakat untuk memanfaatkan sampah agar lebih berguna, dirinya juga akan terus mensupport kegiatan positif dari English Corner serta Bank Sampah Baber ini.
“Saya hanya selaku jembatan dari berbagai donatur dari luar negeri. Kedepan, kita juga akan mendasar desa-desa lain di Buleleng untuk program yang sama. Kami akan suport agar warga sadar akan sampah,�ucap Yono.
Sementara itu, salah satu founder English Corner, Komang Rena mengatakan, antusias anak – anak yang ada di kelurahan Banyuning ini sangat bagus, hal ini terlihat dari jumlah peserta yang ikut dalam kelas belajar yang mencapai 100 orang lebih. Dirinya pun berharap semakin hari siswa semakin banyak. Sebab selain dapat memberikan ilmu kepada anak-anak setempat, sampah plastik di lingkungan sekitar pun dapat dikelola dan bernilai jual.
“Belajar gratis di keluarahan Banyuning sudah jalan 2 bulan, ada 2 kelas. Perkelas bisa 120. Pengajar ada dari Kampus Mpu Kuturan, STI Darma, serta Departemen Agama,� ungkap Rena. (diana/ub)
