Senin, Maret 10, 2025
BerandaNewsWarga Badui Kembali Jadi Korban Gigitan Ular

Warga Badui Kembali Jadi Korban Gigitan Ular

 

UPDATEBALI.com, LEBAK – Sahabat Relawan Indonesia (SRI) kembali membawa pasien warga Badui korban gigitan ular berbisa di pedalaman Kabupaten Lebak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Banten di Kota Serang untuk mendapatkan perawatan medis.

"Kami hari ini membawa pasien warga Badui bernama Ambu Sangsang (56) menjadi korban gigitan ular berbisa jenis ular tanah yang mematikan dan sehari sebelumnya Kemis (35)," kata Koordinator SRI Muhammad Arif Kirdiat saat dihubungi di Lebak, Kamis (15/12/2022).

Selama sepekan terakhir ini kasus pasien warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa dibawa ke IGD RSUD Banten melonjak. 

Warga Badui menjadi korban gigitan ular berbisa cukup banyah sehubungan memasuki musim hujan.

Saat ini, kata dia, warga Badui yang dirujuk ke RSUD Banten akibat gigitan ular berbisa mencapai tujuh orang.

Mereka korban gigitan binatang melata itu tengah merawat tanaman sayuran, padi huma dan palawija di ladang-ladang di kawasan hutan pemukiman Badui.

Masyarakat Badui kini sudah mengetahui pentingnya ditangani perawatan medis jika menjadi korban gigitan ular berbisa, sebab jika tidak ditangani tenaga medis bisa menimbulkan kematian.

"Kami bersama tim relawan siaga untuk menyelamatkan nyawa warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa ke RSUD Banten, karena digratiskan, meski

pasien tersebut tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan," kata Kirdiat.

Ia mengatakan, pihaknya menjalin kerja sama dengan Puskesmas Cirinten dan Cisimeut yang menangani pelayanan kesehatan masyarakat Badui.

Biasanya, pihak puskesmas setempat jika masyarakat Badui tidak memiliki biaya perawatan menghubungi pihak relawan untuk membawanya ke RSUD Banten.

Selama ini, kata dia, masyarakat Badui yang tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS PBI dari pemerintah cukup banyak, karena mereka tidak memiliki identitas KTP.

Baca Juga:  TP PKK Bali Laksanakan Aksi Sosial 'Menyapa dan Berbagi' di Kabupaten Tabanan

Selain itu juga sekarang pihak puskesmas mengalami kesulitan untuk mendapatkan obat anti berbisa ular (ABU).

{bbbanner}

"Kami bersama tim relawan dan tenaga medis serta mobil ambulans membawa warga Badui korban gigitan ular berbisa ke RSUD Banten tanpa dipungut biaya dibandingkan ke RSUD lainnya yang ada di Kabupaten Lebak harus bayar hingga jutaan rupiah," katanya.

Sementara itu, Ambu Sangsang warga Badui di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak mengaku dirinya merasa senang dibawa relawan untuk menjalani perawatan di RSUD Provinsi Banten karena gratis. 

"Kami berharap kesehatanya kembali pulih dan membaik akibat gigitan ular berbisa itu," kata Sangsang.(ub/antara)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments