UPDATEBALI.com, DENPASAR – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menghadiri Karya Ngeratep, Melaspas lan Masupati Palawatan Sesuhunan di Pura Dalem Sindhu, Banjar Sindhu Kaja, Desa Adat Intaran pada Rahina Purnama Sada, Sukra Wage Wuku Wayang, Jumat, 21 Juni 2024. Upacara ini dilaksanakan setelah selesai rangkaian ngodakin atau perbaikan sesuhunan.
Selain Walikota, hadir pula Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Plt. Camat Denpasar Selatan, Ketut Sri Karyawati, Lurah Sanur, Ida Bagus Made Windhu Segara, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Antara, Bedesa Adat Intaran, I Gusti Agung Alit Kencana, tokoh masyarakat setempat, serta undangan lainnya.
Kelihan Adat Banjar Sindhu Kaja, I Nyoman Mudana, menjelaskan bahwa upacara ini diiringi dengan Upacara Padudusan Alit di Pura Dalem Sindhu. Palawatan Ida Bhatara bernama Ida Ratu Ayu Jagatnatha dan Ida Ratu Gede Ngurah Wiratmaja yang berupa Rangda telah ada di Pura Dalem Sindhu sejak tahun 1957. Perbaikan Palawatan terakhir kali dilakukan pada tahun 2015. Rangkaian upacara dimulai dengan upacara munggel pada 29 Maret 2024, dilanjutkan dengan perbaikan pada 30 Maret 2024, dan selesai pada 29 Mei 2024.
Pada hari ini, dilaksanakan upacara ngeratep, melaspas, dan masupati palawatan. Malam harinya akan diadakan masucian/ngerehan Anggugah Taksu. Puncak Karya Padudusan Alit jatuh pada Rahina Tumpek Wayang, tanggal 22 Juni 2024, di mana ida bhatara akan mesolah diiringi dengan tarian jauk dan telek. Pada saat penyineban karya tanggal 25 Juni 2024, akan diadakan calonarang.
“Harapan kami dengan dilaksanakannya upacara ini dapat mendukung eksistensi budaya serta seluruh krama diberikan anugerah keselamatan dan kesejahteraan,” ujar I Nyoman Mudana.
Walikota Jaya Negara, didampingi Wawali Arya Wibawa, menyatakan bahwa pelaksanaan Karya Ngeratep, Melaspas lan Masupati Pelawatan di Pura Dalem Sindhu ini diharapkan dapat meningkatkan sradha dan bhakti masyarakat, khususnya krama pengempon. Pelaksanaan Yadnya ini merupakan sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Diharapkan upacara Yadnya ini dapat memberikan energi Dharma yang memancarkan hal positif bagi Jagat Bali, khususnya Kota Denpasar, serta menetralisir hal-hal negatif.
“Ini adalah bagian dari dharmaning agama dan dharmaning negara. Tentunya kami berharap upacara ini dapat memberikan manfaat baik secara sekala dan niskala bagi masyarakat dan umat,” imbuhnya.(per/ub)