UPDATEBALI.com, DENPASAR – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, secara resmi membuka Pemecutan Kelod Art Festival III Tahun 2024 pada Jumat malam di Parkir Selatan Trans Studio Mall Denpasar. Pembukaan festival ini ditandai dengan penancapan “Kayonan” sebagai simbol dimulainya rangkaian acara yang akan berlangsung hingga Minggu, 9 Juni 2024.
Festival seni tahun ini mengusung tema “Segara Gunung – Witning Sarwa Prani”, yang berarti laut dan gunung adalah sumber kehidupan. Tema ini mencerminkan konsep keseimbangan alam antara hulu dan hilir yang perlu dijaga untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera dan berkelanjutan. Festival ini memberikan wadah bagi kelompok seni di setiap banjar untuk mengekspresikan dan melestarikan seni dan budaya Bali.
Turut hadir dalam acara pembukaan ini Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemkot Denpasar, I Wayan Budha, Kepala Dinas Kebudayaan Pemkot Denpasar, Raka Purwantara, para Camat se-Kota Denpasar, Perbekel Desa Pemecutan Kelod, Wayan Tantra, dan unsur terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Walikota Jaya Negara memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Pemecutan Kelod Art Festival III. Beliau menyatakan rasa bangga dan kagum terhadap komitmen Desa Pemecutan Kelod dalam menjaga dan mengembangkan seni budaya lokal serta menyediakan ruang bagi pelaku kreatif dan UMKM untuk tumbuh.
“Melalui kegiatan ini, kita mendukung visi Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju, terutama pada misi kelima, yaitu menguatkan jati diri dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan kebudayaan Bali. Kami berharap kegiatan seperti ini terus tumbuh sebagai upaya mendukung pelestarian seni budaya dan pergerakan perekonomian lokal,” ujar Jaya Negara.
Perbekel Pemecutan Kelod, Wayan Tantra, dalam laporannya menyebutkan bahwa seni merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Denpasar. Festival ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas masyarakat melalui berbagai lomba seni budaya seperti lomba kendang tunggal, mekendang berpasangan, tari condong, tari gabor, gegeuritan, dan kidung yang melibatkan setiap banjar di Desa Pemecutan Kelod. Selain itu, festival ini juga menampilkan aspek tradisional dan modern serta menghadirkan bintang tamu dari band-band lokal untuk menambah kemeriahan acara.
“Selain atraksi seni budaya, festival ini juga dimeriahkan dengan pameran kuliner dan pelaku ekonomi kreatif dari Desa Pemecutan Kelod. Pengunjung dapat menikmati beragam kuliner lezat dari 26 pelaku UMKM desa ini, sehingga selain mendapatkan hiburan, mereka juga bisa memanjakan lidah dan perut,” tambah Wayan Tantra.
Pemecutan Kelod Art Festival III diharapkan menjadi ajang penting untuk memperkuat jati diri budaya Bali serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif lokal melalui partisipasi aktif dari masyarakat dan pelaku UMKM setempat.
