UPDATEBALI.com, BADUNG – Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, turut menghadiri Parikrama Dharma Santhi Mapaiketan dalam perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1946. Acara ini diselenggarakan dengan tema “Sat Cit Ananda, Menuju Indonesia Jaya” di Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, pada Rabu 17 April 2024.
Hadiri dalam kesempatan tersebut adalah Ida Dharma Upati Parisada Provinsi Bali, Ida Para Sulinggih, Pemangku, Perwakilan Gubernur Bali, Forkopimda Bali, Ketua PHDI Pusat, Ketua Harian PHDI Bali, Wakil Ketua DPRD Badung, Kepala OPD di lingkup Pemda Badung, serta undangan lainnya.
Wabup Suiasa menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Badung. Ia menggarisbawahi pentingnya kebersamaan dan silaturahmi dalam membangun masyarakat, sebagaimana tercermin dalam tema acara tersebut. Menurutnya, Dharma Santhi adalah momentum untuk mengagungkan nilai-nilai agama Hindu dalam mewujudkan kedamaian dan kebijaksanaan.
“Semangat kebersamaan dalam membangun masyarakat adalah nilai luhur yang harus kita junjung tinggi. Dharma Santhi ini patut dan harus kita pertahankan serta laksanakan setiap tahunnya, karena nilai-nilai kemuliaan di dalamnya adalah landasan untuk mencapai kedamaian dan kemakmuran bersama,” ungkapnya.
Sementara itu, laporan dari Ketua PHDI Kabupaten Badung, I Gede Rudia Adiputra, menjelaskan bahwa perayaan Dharma Santhi ini merupakan momen penting dalam perayaan Hari Suci Nyepi bagi umat Hindu. Ia menekankan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk memupuk kualitas umat dalam menerapkan konsep Tri Hita Karana, serta memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.
“Kami berharap dengan Dharma Santhi ini, umat Hindu semakin kokoh dalam menjalankan nilai-nilai agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari, serta semakin bersatu untuk berkontribusi dalam pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah,” ujar I Gede Rudia Adiputra.
Perayaan Hari Suci Nyepi di Kabupaten Badung berlangsung dengan kondusif, menunjukkan kekompakan dan semangat kebersamaan dalam menjaga tradisi dan nilai-nilai keagamaan.(den/ub)