Jumat, April 25, 2025
BerandaBaliBadungVihara Dharmayana Kuta Terapkan Prokes Ketat Saat Ibadah Imlek

Vihara Dharmayana Kuta Terapkan Prokes Ketat Saat Ibadah Imlek

UPDATEBALI.com, Badung – Pengurus Vihara Dharmayana Kuta, Kabupaten Badung, Bali memberlakukan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat saat pelaksanaan ibadah perayaan Tahun Baru Imlek 2573.

“Protokol kesehatan di vihara ini kami pastikan diterapkan secara ketat dan wajib diikuti oleh seluruh umat yang datang ke vihara,” ujar Penanggung Jawab Tempat Ibadah Vihara Dharmayana Kuta, Adi Dharmaja Kusuma di Badung, Selasa (1/2).

Penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 itu diantaranya adalah pemeriksaan suhu tubuh dan mewajibkan seluruh umat untuk mengenakan masker.

Baca Juga:  Polsek Benoa Pamerkan UMKM Sebagai Usaha Kearifan Lokal di Hari Bhayangkara Ke 76

Selain itu pengelola vihara juga mewajibkan seluruh umat untuk memindai QR Code PeduliLindungi untuk memastikan semua yang memasuki area vihara telah menerima vaksin COVID-19.

“Kami dibantu pihak-pihak terkait berupaya maksimal untuk menerapkan protokol kesehatan agar perayaan Tahun Baru Imlek ini bisa berjalan secara aman dan nyaman,” katanya.

Adi Dharmaja Kusuma mengatakan, Vihara Dharmayana Kuta mulai ramai didatangi oleh warga etnis Tionghoa untuk bersembahyang sejak Selasa dini hari. Warga yang datang beribadah itu terus berdatangan hingga Selasa siang.

Baca Juga:  Erick Thohir Ungkap Teknologi 5G Mining Diluncurkan Mei 2022

“Memang puncak ramainya biasanya saat siang hari. Kalau pagi warga saling mengunjungi rumah keluarga maupun kerabatnya dahulu untuk bersilaturahmi dan bersembahyang di rumah baru setelah itu datang ke vihara, jadi memang kalau siang pasti akan ramai,” katanya.

Selama satu hari saat tahun baru Imlek diperkirakan sekitar 1.500 orang umat datang ke Vihara Dharmayana Kuta.

Baca Juga:  Pentingnya Memahami Cara Kerja ECU pada Kendaraan

Untuk itu, pengelola vihara melakukan pengaturan waktu dan jumlah umat yang bersembahyang dalam satu waktu agar tidak terjadi kerumunan.

“Warga kami atur untuk masuk secara bergiliran. Kami bisa menolak umat yang datang, namun karena situasi masih pandemi COVID-19 jadi harus diatur waktu dan jumlah orangnya agar terus silih berganti,” ungkap Adi Dharmaja Kusuma. (ub/ant)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments