Minggu, Maret 9, 2025
BerandaNewsTutup Jalan Nasional, Aksi Damai Warga Gilimanuk Dikawal 200 Personil Polri

Tutup Jalan Nasional, Aksi Damai Warga Gilimanuk Dikawal 200 Personil Polri

 

UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Sebanyak 200 personil disiagakan untuk menjaga aksi damai doa bersama yang digelar warga Gilimanuk, Senin 27 Februari 2023. Pasalnya, aksi tersebut menutup sementara akses jalur Denpasar Gilimanuk. 

"Kita sekitar 200 personil. Kita kawal dalam rangka kegiatan doa bersama, untuk kelancaran apa yang menjadi kegiatan dan urusan-urusan tertentu dan kepentingan bisa terlaksana dengan baik," kata Kabag Ops Polres Jembrana Kompol I Putu Ngurah Riasa, ditemui UpdateBali di lokasi, Senin 27 Februari 2023.

Ia mengatakan, selama pelaksanaan persembahyangan dan doa bersama ini pihaknya sudah mengalihkan arus ke jalur alternatif melalui gang-gang rumah warga dan melalui jalur terminal kargo. Namun, hanya bisa dilalui kendaraan kecil, sepeda motor, dan truk dengan ukuran sedang.

"Harus lalu lintas tetap jalan normal, hanya truk besar masih berhenti sebentar. Tapi yang lain semua kendaraan kecil bisa berjalan," ungkapnya.

Ditanya terkait ijin aksi penggunaan jalan nasional hingga menutup sementara akses jalan, pihaknya mengatakan, panitia pelaksana aksi damai doa bersama, sudah melakukan kordinasi, mohon pengawalan kegiatan persembahyangan bukan untuk kegiatan yang lain lain.

{bbbanner}

"Hanya untuk sembahyang, tidak harus. Hanya pemberitahuan saja kepada kita, untuk mengawal sembahyang saja. Jadi tidak untuk kegiatan yang lain. Karena titik daripada tempat sembahyang menurut mereka adalah di sini (Gelung Kori)," ucapnya.

Sementara Kordinator Aliansi Masyarakat Peduli Tanah Gilimanuk (AMPTAG) I Gede Bangun Nusantara mengatakan, ribuan warga yang hadir melaksanakan aksi persembahyangan dan doa bersama di Gelung Kori Gilimanuk, sengaja dipilih pihaknya dengan alasan tempat tersebut merupakan titik nol dan taksu Bali secara niskala.

Baca Juga:  Truk Muatan Buah Kelapa Hantam Pohon Perindang di Mendoyo

"Ya karena ini adalah titik nol. Jadi titik nol Gilimanuk dan taksu secara niskalanya, itu ada di titik ini, sehingga ini lah tempat yang kita pilih," kata Gede Bangun ditemui di lokasi, Senin (27/2/2023).

"Jadi hari ini sebenarnya fokus kita adalah doa bersama masyarakat Gilimanuk, untuk memperoleh kelancaran dari Tuhan. Sehingga proses untuk Gilimanuk bersertifikat hak milik (SHM) itu bisa terwujud nantinya," sambungnya.

Meski sempat menutup sementara akses jalur Nasional Denpasar Gilimanuk ini, pihaknya selalu berkordinasi kepada aparat sehingga pelaksanaan persembahyangan maupun dia bersama tersebut bisa berjalan lancar. Sehingga, kata dia, tidak ada masalah dengan akses, bahwa semuanya berjalan dengan baik pengalihan pengaturan jalan sudah dilakukan dengan baik oleh aparat kepolisian. 

"Sehingga tidak ada menyebabkan antrian yang panjang, seperti yang dikhawatirkan. Jadi sehingga sebenarnya ini tidak perlu ada tindakan yang berlebihan, karena kami juga ingin semua berjalan damai," ungkapnya.

Aksi yang dihadiri oleh ribuan warga Gilimanuk tersebut dengan dua kali pelaksanaan persembahyangan. Pertama dari umat Hindu, selama kurang lebih sekitar 30 menit. Kemudian dilanjutkan dengan persembahyangan dari umat muslim sekitar 30 menit.

"Dimulai sekitar pukul 08.00 pagi. Ini kurang lebih sekitar seribu masyarakat Gilimanuk. Itulah persembahyangan yang kita lakukan memohon semoga Tuhan bisa mendengar dan dilancarkan," pungkasnya. (dik/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments