UPDATEBALI.com, JAKARTA – Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa PLN telah melakukan transformasi besar-besaran dalam tiga tahun terakhir untuk menghadapi tantangan perkembangan zaman dan transisi energi.
Dalam forum Leaders Forum bertajuk ‘Leverage Company to Drive Business Transformation’ yang diselenggarakan oleh Lintasarta pada Rabu, 7 Agustus 2024, Darmawan membagikan pengalaman dan langkah-langkah transformasi yang dilakukan PLN.
Salah satu langkah signifikan yang dilakukan PLN adalah renegosiasi dengan Independent Power Producer (IPP) terkait operasi pembangkit listrik. Melalui upaya ini, PLN berhasil menghemat biaya sebesar Rp47,05 triliun hingga 2023.
“Kami melakukan renegosiasi dan kuantifikasi perjanjian, dan berhasil mengurangi Take or Pay (TOP) sebesar Rp47,05 triliun,” ujar Darmawan.
Transformasi juga dilakukan pada layanan pelanggan yang sebelumnya dianggap terfragmentasi dan rumit. Melalui peluncuran aplikasi New PLN Mobile, PLN berhasil menghadirkan one stop services untuk kebutuhan pelanggan, mulai dari layanan kelistrikan, kendaraan listrik, hingga internet. Aplikasi ini kini telah diunduh lebih dari 50,6 juta kali dengan rating 4,9. Inovasi lainnya, seperti Virtual Command Center dan Yantek Mobile, juga berhasil menurunkan jumlah dan durasi gangguan serta susut jaringan.
“Dulu, rating PLN Mobile hanya 2,4 dan layanan pelanggan PLN sangat buruk. Ini menjadi tantangan besar yang kami hadapi saat itu,” ungkap Darmawan.
Namun, melalui berbagai transformasi, PLN berhasil meningkatkan indeks kepuasan pelanggan dan meraih penghargaan sebagai best of the best communications BUMN.
Selain itu, PLN juga memberikan kesempatan kepada pegawainya untuk menempuh pendidikan lebih tinggi melalui program Pegawai Tugas Belajar (PTB), guna mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan.
Transformasi besar-besaran ini berdampak signifikan pada kinerja keuangan PLN. Pada tahun 2023, PLN mencetak keuntungan terbesar dalam sejarahnya, sekaligus mencetak hattrick rekor laba bersih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021. Di tengah situasi makro ekonomi yang tidak kondusif, PLN berhasil meningkatkan penjualan, laba bersih, dan menurunkan utang.
“Pendapatan kita bertambah secara drastis. Utang juga berhasil dikurangi dari Rp 500 triliun menjadi Rp 390 triliun,” kata Darmawan.
Di sektor pembangkitan, PLN mendorong penggunaan energi rendah karbon melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). PLN mengusulkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) di mana 75 persen pembangkit listrik berasal dari EBT dan 25 persen dari gas.
“Dulu tugas PLN hanya menyediakan listrik. Ke depan, tugas utama kami adalah menjaga lingkungan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, namun tetap menyediakan listrik yang terjangkau dan bersih,” ujar Darmawan.
President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hasantasena, mengapresiasi transformasi yang dilakukan oleh PLN di bawah kepemimpinan Darmawan Prasodjo. Menurut Bayu, transformasi PLN memberikan banyak pelajaran berharga bagi Lintasarta dalam upaya transformasi bisnisnya.
“Kita ingin belajar lebih jauh bagaimana transformasi berjalan di PLN. Dalam kepemimpinan beliau saat ini, banyak sekali perubahan yang terjadi di PLN,” tuturnya. (yud/ub)
, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa PLN telah melakukan transformasi besar-besaran){kind=link}