UPDATEBALI.com, AMLAPURA -Tradidi siat api di desa adat duda, selat Karangasem saat ini sudah di bukukan.
Hal ini dilakukan agar ada catatan tertulis yang pasti tentang tradisi tersebut.
Launching buku siat api langsung dilakukan sebelum pergelaran tradisi yang dilakukan setahun sekali.
Hal ini membuat tradisi tersebut menjadi lain dari yang lain.
Selain peluncuran buku juga di meriahkan dengan pragmen tari awal mula dan asal usul siat api.
Tradisi yang menggunakan sarana prakpak atau daun kelapa kering yang di ikat untuk senjata ini dilakukan tepat saat upacara metabuhan di pura puseh dan desa adat duda.
Ini dilakukan satu bulan sebelum perayaan Nyepi.
Kegiatan siat api rutin dilakukan di jembatan Tukad sang sang yang juga batas desa duda timur dengan desa duda.
{bbbanner}
Bendesa adat duda I Komang Sujana mengumumkan launching buku sebelum dilakukan tradisi Siat Api.
Selanjutnya tradisi tersebut mulai di gelar dengan melibatkan yowana desa adat duda.
Sebelumnya dibagi dua kubu yang kemudian saling berhadap hadapan.
Kedua kubu juga siap dengan prakpak yang sudah dinyalakan dengan api.
Baca juga:
Polisi Amankan Wanita Terduga Korban Human Trafficking, Dipekerjakan Ditempat Hiburan Malam
Kedua kubu kemudian saling serang dan pukul dengan menggunakan prakpak.
Kegiatan ini dilakukan tepat sadikala atau jam 18.00 WITA. Dimana hari mulai gelap.
Pertarungan menjadi semakin seru dengan diiringi gembelan bala ganjur.
Pertarungan ini juga tidak terlepas dari unsur mistis.
Menurut Komang Sujana tradisi ini bertujuan untuk mengusir kekuatan negatif juga Nyoman energi jahat.
Sementara itu sekalipun kedua kubu saling serang dengan menggunakan api namun tidak ada yang sampai cedera serius.
"paling hanya luka kecil yang dalam beberapa hari juga sembuh," ujar jro Komang Sujana.
Salah satu pelaku Wayan Landep 38 mengaku sangat senang bisa ikut tradisi ini.
Dan dirinya bisa ikut lagi pada tradisi yang sama tahun depan.
Selesai kegiatan tersebut kedua kubu yang sebelumnya saling serang kembali berbaur. (tra/ub)