UPDATEBALI.com, GIANYAR – Penjabat (Pj.) Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Bali, Ny. Drg. Ida Mahendra Jaya, mengunjungi Rumah Kompos Desa Adat Padangtegal, Ubud, Gianyar, pada Rabu 4 Desember 2024.
Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari pengelolaan sampah berbasis sumber yang telah diterapkan secara optimal di desa tersebut.
Dalam kunjungannya, Ida Mahendra Jaya memuji inovasi Desa Adat Padangtegal dalam mengelola sampah organik menjadi kompos dan mendaur ulang sampah anorganik. Program yang dijalankan oleh usaha milik desa ini dinilai mampu menjadi contoh bagi desa adat lainnya di Bali.
“Jika semua Desa Adat dapat mengikuti langkah ini, saya yakin masalah kebersihan lingkungan di Bali dapat teratasi,” ungkapnya.
Beliau juga menyoroti pentingnya pengelolaan sampah berbasis sumber untuk pelestarian lingkungan, yang merupakan salah satu dari 10 Program Pokok PKK.
“Bali sebagai tujuan wisata membutuhkan penanganan sampah yang lebih optimal demi menciptakan kenyamanan bagi wisatawan. Kami berharap kunjungan ini dapat menjadi inspirasi bagi TP PKK dalam memberdayakan masyarakat menjaga lingkungan,” tambahnya.
Bendesa Adat Padangtegal, I Made Parmita, menjelaskan bahwa Rumah Kompos telah beroperasi sejak 2016, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Gianyar. Program ini menggunakan tiga jenis tempat sampah untuk organik, anorganik, dan residu, dengan jadwal pengambilan yang sudah disosialisasikan kepada masyarakat.
“Selain itu, kami memiliki Perarem Desa yang mewajibkan seluruh warga dan pelaku usaha di wilayah Padangtegal untuk berlangganan jasa pengangkutan sampah terpilah dari Rumah Kompos. Tarifnya sudah disesuaikan untuk rumah tangga hingga hotel besar,” jelas Parmita.
Rombongan Pj. Ketua TP PKK turut meninjau proses pengolahan sampah organik di Rumah Kompos. Ida Mahendra Jaya menyatakan bahwa inisiatif ini dapat memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah berbasis sumber sebagai bagian dari upaya menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.
Dengan langkah ini, Desa Adat Padangtegal berhasil memberikan contoh nyata bagaimana sinergi antara masyarakat, desa adat, dan pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman, sekaligus mendukung pariwisata berkelanjutan di Bali.(yud/ub)