UPDATEBALI.com, BULELENG – Penyidik tindak pidana khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Buleleng berhasil menyita aset LPD Anturan berupa sebuah sertifikat tanah yang beratas namakan tersangka NAW, pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 14.00 Wita, bertempat di LPD pejarakan.
Tim penyidik yang beranggotakan lima orang itu telah melakukan penelusuran terkait kasus dugaan korupsi yang terjadi di LPD Anturan dan berhasil menyita sebuah sertifikat tanah yang berlokasi di Desa Panji dengan luas 200 Meter persegi.
Selanjutnya berdasarkan hasil koordinasi tim penyidik dengan ketua LPD Pejarakan, sertifikat milik LPD Anturan yang beratas namakan tersangka NAW akhirnya bisa diamankan oleh tim penyidik Kejari Buleleng.
“Penyidik mengapresiasi tindakan dari ketua LPD Pejarakan, sebab telah secara kooperatif menyerahkan sertifikat yang beratas namakan tersangka itu kepada tim penyidik Kejari Buleleng”, ujar Kasi Intel Kejari Buleleng Anak Agung Ngurah Jayalantara.
Kini sertifikat yang telah disita itu akan menjadi bagian dari bukti-bukti dalam berkas perkara atas nama tersangka NAW dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi di LPD anturan. Tim penyidik pun akan terus melakukan penyidikan dan aset-aset milik LPD Anturan yang diduga disembunyikan di beberapa tempat. Namun saat ini tim penyidik Kejari Buleleng masih melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berpotensi menguasai aset-aset itu.
Namun di hari yang sama guna mentresing aset-aset LPD Anturan yang dicurigai penyidik telah dititipkan oleh tersangka NAW kepada pihak lain, tim penyidik telah berkoordinasi dengan beberapa Ketua LPD yang memiliki simpanan/deposito di LPD Anturan, diantaranya LPD Ambengan, LPD Kalibukbuk serta LPD Banjar.
“Adanya koordinasi bersama beberapa ketua LPD itu, untuk tindakan selanjutnya tim penyidik akan melakukan pemeriksaan untuk mendalami aliran transaksi yang dilakukan tersangka”, tegas Jayalantara. (diana/ub)
