UPDATEBALI.com, GIANYAR – Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar telah melaksanakan kegiatan sosialisasi penguatan ketahanan keluarga dalam upaya konvergensi pencegahan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan di Museum Subak Masceti dan dihadiri oleh Ketua PKK Kecamatan serta Tim Penggerak PKK (TP PKK) Desa. Turut hadir dalam acara ini Pj Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa.
Pada kesempatan tersebut, Pj Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ny. Widiastuti Wirasa, menekankan pentingnya peran kader pembangunan dalam menyampaikan pesan pembangunan dan menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan 10 program pokok PKK. Ia mengatakan, “Sebagai Ketua TP PKK, kita harus memiliki kemampuan dalam mempengaruhi, memotivasi, dan menggerakkan masyarakat untuk mendukung program kerja pemerintah pusat dan daerah.”
Sosialisasi ini bertujuan agar TP PKK Kecamatan dan TP PKK Desa dapat meningkatkan kerjasama dengan seluruh kader yang ada di masyarakat. Mereka akan berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi keluarga, pola asuh yang baik dan benar, serta perhatian terhadap kaum remaja putri, calon pengantin, serta program intervensi selama 1.000 hari pertama kehidupan.
Pj Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa, menjelaskan bahwa fokus selama ini adalah untuk menyelamatkan anak-anak dari masalah gizi buruk. Namun, pencegahan stunting juga menjadi sangat penting karena berdampak pada kecerdasan dan produktivitas generasi penerus bangsa.
Dewa Tagel juga menyadari bahwa banyak faktor yang menyebabkan stunting, termasuk pola asuh yang kurang baik, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan selama kehamilan, serta akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan maternal dan pembelajaran dini yang berkualitas. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan peran lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya penguatan ketahanan keluarga.
Melalui kegiatan sosialisasi penguatan ketahanan keluarga ini, Dewa Tagel mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kerjasama dan koordinasi dalam upaya bersama mengembangkan penanggulangan stunting. Hal ini diharapkan dapat mencapai seluruh sasaran, baik balita yang menghadapi masalah gizi, keluarga, maupun masyarakat secara keseluruhan. (per/ub)
