UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Bawaslu Jembrana meminta KPU segera atasi terkait temuan 105 botol tinta pemilu yang rusak atau bocor. Temuan ini diketahui setelah dilakukan proses penyortiran dan pengecekan terkait logistik pemilu oleh pihak KPU dan Bawaslu Jembrana, Kamis 16 November 2023.
“Setelah disortir ternyata ditemukan rusak atau bocor sebanyak 105. Kerusakan berupa bocor, sehingga tintanya berkurang, jika nantinya pakai di TPS (tempat pemungutan suara) jelas tidak mencukupi,” kata Ketua Bawaslu Jembrana I Made Widiastra, Jumat 17 November 2023.
KPUD Jembrana, kata dia, menerima 1.796 botol tinta pemilu yang dikemas dalam 37 kotak pada Senin 13 November 2023 lalu. Dari jumlah yang datang tersebut, 105 ditemukan dalam keadaan rusak atau bocor. Kerusakan dengan jumlah lebih dari 100 botol tersebut, dinilai sangat banyak dan berdampak pada proses pemungutan suara nanti.
Karena, menurutnya, di masing masing TPS diperlukan dua buah botol tinta, dengan jumlah TPS di Jembrana sebanyak 898 TPS. Sehingga total yang diperlukan sebanyak 1.796.
Kerusakan ratusan botol tinta tersebut, diduga akibat kesalahan pengaturan atau penempatan kotak penyimpanan botol tinta pemilu saat proses pengiriman.
Atas temuan itu, Bawaslu Jembrana mengaku telah merekomendasikan kepada KPUD untuk segera melaporkan temuan ini kepada KPU RI. Sehingga bisa cepat diatasi dan segera diganti, agar tidak mengganggu tahapan pemilu di Kabupaten Jembrana.
“Karena logistik ini harus tepat waktu, tepat jumlah makanya harus dalam keadaan baik sebelum digunakan. Untuk itu KPU harus segera berkoordinasi terkait dengan kerusakan logistik ini,” ucapnya.
Selain tinta pemilu, KPUD Jembrana hingga saat ini sudah menerima 3.500 lebih bilik suara dalam keadaan baik, kemudian segel plastik, serta sebanyak 4.500 kotak suara yang saat ini dalam proses penyortiran dan pengecekan.(dik/ub)
