UPDATEBALI.com, KLUNGKUNG – Tembok senderan setinggi 5 meter yang mengelilingi lahan Laba Pura Puseh Desa Adat Tegal Wangi, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, roboh sepanjang 10 meter akibat hujan deras yang melanda sejak sehari sebelumnya. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 3.00 dini hari pada Selasa 5 Desember 2023, menutupi jalan di sekitar Desa Nyalian.
Tembok yang baru selesai dikerjakan sekitar 6 bulan lalu dengan biaya mencapai 60 juta rupiah ini, tidak hanya menyebabkan kerugian materi sekitar Rp30 juta lebih, tetapi juga menghalangi lalu lintas warga di sekitar lokasi.
Petajuh Desa Adat Tegal Wangi, I Made Laba, menyampaikan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian yang ditimbulkan cukup signifikan.
“Kami beruntung tidak ada korban, tetapi kerugian materi cukup besar. Tembok ini dibangun dengan biaya yang tidak sedikit, dan sekarang harus diperbaiki,” ujar I Made Laba.
Mendengar laporan bencana tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Klungkung, I Made Kasta, bersama personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) turun langsung ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat. Pembersihan longsoran tembok dilakukan agar jalan bisa segera dilalui oleh kendaraan.
Untuk mengatasi situasi yang kompleks, Plt. Bupati Made Kasta juga menerjunkan alat berat loader dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) untuk membersihkan puing-puing tembok yang berserakan.
Dalam kesempatan tersebut, Plt. Bupati Made Kasta mendorong agar prajuru desa segera menyusun proposal perbaikan tembok dan mengajukannya ke Dinas terkait. Hal ini diharapkan dapat memperoleh dukungan dari Pemerintah Daerah dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi tembok yang roboh.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, terutama di musim penghujan ini. Kita harus bersama-sama menjaga dan mengantisipasi potensi bencana, sehingga dapat mengurangi risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang,” tambah Plt. Bupati Made Kasta.
Terima kasih disampaikan kepada anggota BPBD Klungkung dan Dinas PUPRPKP yang dengan sigap membantu membersihkan puing-puing tembok dan tanah, sehingga jalan dapat kembali dilalui oleh masyarakat setempat. Semoga langkah-langkah penanganan ini dapat membantu pemulihan dan mencegah terjadinya dampak serupa di masa depan.(tra/ub)