Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliTangkapan Sepi Nelayan Bunutan Kelimpungan

Tangkapan Sepi Nelayan Bunutan Kelimpungan

UPDATEBALI.com, Amlapura – Hasil tangkapan nelayan di desa Bunutan Abang, Karangasem sepi. Sementara BBM yang dihabiskan harganya justru naik alias semakin mahal. Nelayan saat ini memang masih menggunakan pertalilite.

Sekalipun harga di SPBU tidak naik namun di tingkat eceran mengalami sedikit kenaikan. Karena pertalite langka.

Menurut salah satu nelayan setempat I Nyoman Karya 56 musim ini ikan agak sulit. Namun demikian tetap ada.

“Biasanya tongkol,” ujarnya. Hanya saja sejak sebulan lalu tangkapan tidak pernah sampai 100 ekor

Dia mengaku sekali melaut terkadang berdua untuk diajak membentu naik jaring. Namun sering juga sendiri. Hal ini sudah biasa dia lakukan ketika melaut. Karya sendiri mengaku sudah melaut atau jadi nelayan sejak SD kelas IV.

Baca Juga:  Bupati Badung Sambut Tim BPK RI, Evaluasi Kinerja APBD dan Komitmen Terhadap Transparansi

Dirinya berharap pemerintah bisa membantu subsidi BBM sekalipun sudah ada subsidi BBM dari pusat

Karena penghabisan BBM terkadang tidak memenuhi dan nelayan kerap merugi. “Kalau memungkinkan subsidi BBM tambahan dari Pemkab Karangasem.

Sekali turun bisa menghabiskan tujuh liter sementara harga per liter di eceran Rp 10 ribu. Harga naik karena membali di eceran. Untuk membeli di SPBU tidak bisa menggunakan jirigen.

Baca Juga:  Astra Motor Bali Hadirkan Program 'Lucky Draw, Surprise of Scoopy' untuk Konsumen Setia

Ditanya soal rumpon apa bisa membantu nelayan? Diakui Karya tidak banyak membantu karena rumpon yang dibuat ternyata tidak juga bisa mengundang banyak ikan. Salah satu solusi untuk menaikkan tangkapan adalah harus melaut lebih jauh. Dengan menggunakan jukung kecil tentunya tidak akan sanggup.

Sementara untuk jukung sendiri cukup bagus karena sudah kerap dibantu pemerintah.

Untuk kapal besar yang memancing di areal nelayan diakui juga tidak ada. Langkanya ikan memang karena alam. Untuk menggunakan kapal besar nelayan tidak mampu karena perlu pelatihan.

Baca Juga:  Golf Tournament Charity Jembrana Bahagia

Sementara untuk musim ikan biasanya terjadi saat sasih kapat dan kelima (bulan Bali red). Untuk hasil tangkapan ikan sekarang ini langsung dijual ke pengepul. Hanya saja kerap dimainkan tengkulak. Begitu tangkapan banyak harga malah anjlok.

Nelayan berharap bisa ada interpensi pemerintah ketika banyak tangkapan harga tetap setabil sehingga nelayan tidak dirugikan.

Dirinya berharap ada koperasi nelayan yang bisa membantu sehingga harga ikan tidak dimainkan. (tra/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments