UPDATEBALI.com, BULELENG – Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, telah menginisiasi transformasi lahan tidak produktif di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, menjadi area city farming. Langkah ini diambil sebagai strategi serius dalam menangani inflasi, dengan penanaman cabai sebagai kegiatan utama.
Melalui kolaborasi dengan Kodim 1609/Buleleng dan bantuan bibit cabai dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali, lahan seluas dua hektar tersebut kini diubah menjadi lahan pertanian. Langkah ini juga diiringi peluncuran Smart Farming oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, pada Jumat 1 Maret 2024.
Lihadnyana menjelaskan bahwa lahan yang tidak dimanfaatkan sejak tahun 2005 ini akan menjadi tempat untuk menanam cabai dan komoditas lain yang berperan dalam meningkatkan inflasi. Pihaknya juga merencanakan penanaman bawang sesuai dengan struktur tanahnya. Selain sebagai upaya pengendalian inflasi, hasil dari city farming ini juga diharapkan dapat mempengaruhi psikologi harga.
“Pasukan hijau atau petugas kebersihan akan bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan pengelolaan lahan ini. Hasilnya akan dijual ke Perumda Pasar Argha Nayottama, dengan bagian pendapatan diberikan kepada mereka sebagai tambahan dari upah sebagai petugas kebersihan,” jelasnya.
Selain itu, pembangunan jembatan juga menjadi bagian dari rencana transformasi lahan tersebut. Namun, jembatan yang direncanakan bukanlah untuk transportasi berat, melainkan untuk akses olahraga atau menikmati city farming.
Dewa Made Indra menyebutkan bahwa banyak lahan milik Pemerintah Provinsi Bali di Buleleng yang dapat dimanfaatkan secara optimal. Ini menjadi kesempatan bagi Pemkab Buleleng untuk memetakan dan memanfaatkannya dalam meningkatkan produksi tanaman yang cocok dengan konsep kolaborasi yang sudah terbentuk.
“Dengan pemanfaatan lahan yang baik baik milik Pemkab maupun Pemprov, aspek produksi bisa diintervensi. Hal ini memungkinkan untuk melakukan pengendalian harga pasar dan inflasi secara bertahap,” tambah Dewa Made Indra, Sekda Provinsi Bali.
Upaya Pemkab Buleleng dalam mengoptimalkan lahan tersebut sebagai langkah konkret dalam mengendalikan inflasi dan mengembangkan sektor pertanian lokal. (adv/ub)