Minggu, Februari 23, 2025
BerandaBisnis & EkonomiSurvei OJK Triwulan II-2024: Perbankan Optimis Meski Dihadapkan pada Tantangan Ekonomi Global

Survei OJK Triwulan II-2024: Perbankan Optimis Meski Dihadapkan pada Tantangan Ekonomi Global

UPDATEBALI.com, JAKARTA – Survei Orientasi Bisnis Perbankan (SBPO) triwulan II-2024 yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa 95 bank responden semakin optimis mengenai kinerja perbankan di triwulan kedua tahun 2024.

Survei ini menunjukkan bahwa porsi aset dari 95 bank tersebut mencapai 94,67% dari total aset bank umum, menandakan partisipasi luas dan representatif dari industri perbankan.

Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada triwulan II-2024 tercatat sebesar 58, masuk dalam zona optimis. Optimisme ini didorong oleh ekspektasi peningkatan fungsi intermediasi perbankan serta kemampuan bank dalam mengelola risiko di tengah kondisi makroekonomi global yang kurang kondusif.

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, Aman Santosa, menyatakan bahwa ketidakpastian makroekonomi global menyebabkan Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) tetap di level pesimis dengan skor 31. Faktor utama yang mempengaruhi adalah perkiraan peningkatan BI Rate, pelemahan nilai tukar, dan peningkatan inflasi. Meskipun demikian, Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan tetap tumbuh berkat peningkatan konsumsi masyarakat pasca Ramadan dan perayaan Idul Fitri.

Baca Juga:  Pemerintah Genjot Produk UMKM Guna Bentuk Ekosistem Ekonomi

“Meskipun kondisi makroekonomi diperkirakan kurang kondusif, mayoritas responden yakin bahwa risiko perbankan pada triwulan II-2024 masih terkendali,” ujar Aman Santosa pada Rabu 29 Mei 2024.

Indeks Persepsi Risiko (IPR) tercatat sebesar 59, menunjukkan keyakinan bahwa risiko kredit dan risiko pasar tetap terjaga. Kualitas kredit diperkirakan tetap baik, rentabilitas meningkat seiring penyaluran kredit yang naik, dan risiko likuiditas tetap stabil.

Optimisme terhadap kinerja perbankan juga terlihat dari Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) yang mencapai 83. Indeks ini didorong oleh ekspektasi bahwa sisi pendanaan (DPK) akan tetap kuat untuk mendukung penyaluran kredit, yang berujung pada peningkatan laba dan modal perbankan. Pertumbuhan kredit di triwulan II-2024 diperkirakan meningkat berkat momentum Idul Fitri, banyaknya hari libur, dan masih terjaganya daya beli masyarakat. Penghimpunan dana juga diproyeksikan tumbuh seiring dengan perbaikan ekonomi dan masuknya dana pemerintah ke bank daerah.

Baca Juga:  Pemerintah tak Lagi Batasi Mobilitas Warga Saat Libur Panjang

SBPO juga mengungkap prospek penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diperkirakan akan tumbuh meskipun sempat melambat di awal tahun karena situasi politik yang tidak menentu. Potensi pasar otomotif yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang kuat diyakini akan mendorong peningkatan konsumsi dan penjualan kendaraan bermotor.

Di sisi lain, dampak permasalahan sektor properti dan real estate di beberapa negara terhadap bank-bank di Indonesia diperkirakan tidak signifikan. Industri properti dan real estate di Indonesia pada tahun 2024 diyakini akan tumbuh positif seiring dengan permintaan yang stabil dan perbaikan daya beli masyarakat.

Baca Juga:  Serangan Siber di Sektor Keuangan Meningkat Selama Pandemi

SBPO, yang dilakukan OJK secara triwulanan, memberikan gambaran tentang arah perekonomian, persepsi risiko, dan tendensi bisnis perbankan di masa mendatang. SBPO menghasilkan Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) yang terdiri dari Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM), Indeks Persepsi Risiko (IPR), dan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK), yang secara historis cukup akurat dalam memprediksi arah indikator makroekonomi dan perbankan di Indonesia.(yud/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments