UPDATEBALI.com, TABANAN – Pada tanggal 22 Juli 2023, Bupati Tabanan, Dr. Komang Gede Sanjaya, SE., MM., didampingi Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, SH., MM., membuka Festival Jatiluwih ke-4 yang diadakan di DTW Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan.
Saat rombongan Bupati tiba di lokasi, mereka disambut dengan pertunjukan Tari Rejang Kesari, Tebug Lesung, dan metekap, yang merupakan ciri khas kehidupan pertanian di daerah tersebut.
Metekap diyakini mampu meningkatkan kesuksesan festival ini dan menarik kunjungan wisatawan ke Jatiluwih.
Bupati Sanjaya menyambut Festival Jatiluwih ke-4 dengan antusias, karena dia menyadari pentingnya ajang promosi untuk memaksimalkan potensi wisata di Kabupaten Tabanan.
Dia menekankan bahwa produk-produk makanan dan minuman dari daerah tersebut telah dikenal di kalangan masyarakat dan terus dipromosikan. Sama halnya dengan festival Jatiluwih, objek wisata seperti Tanah Lot dan Ulun Danu Beratan juga terus dipromosikan. Bupati berharap festival ini akan menjadi ajang promosi yang sukses bagi Jatiluwih.
Bupati juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk selalu mendukung dan mensupport setiap kegiatan yang bertujuan untuk promosi wisata dan kesejahteraan masyarakat. Dia mengakui bahwa Tabanan memiliki tiga obyek wisata unggulan, yaitu Tanah Lot, Ulun Danu Beratan, dan Jatiluwih, yang semuanya memiliki kearifan lokal dan potensi yang berbeda-beda.
“Saya berharap semua obyek wisata ini dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat,”ujarnya.
Bupati Sanjaya juga meminta kerjasama dari semua pihak terkait untuk meningkatkan kualitas obyek wisata di Tabanan, termasuk penataan infrastruktur. Menurutnya, obyek wisata yang baik adalah obyek wisata yang memiliki penataan infrastruktur yang bagus, termasuk tempat parkir dan manajemen yang dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
Selanjutnya, Plt. Kepala DTW Jatiluwih, Alitoya Winaya, menjelaskan bahwa anggaran untuk festival ini berasal dari dana promosi yang dimiliki oleh DTW dan dana pendampingan dari Kementerian Pariwisata.
Festival ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 22 hingga 23 Juli 2023, dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya, termasuk tebug lesung, yang merupakan tradisi turun-temurun di Desa Adat setempat. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memperlancar perjalanan wisatawan, termasuk rencana pembuatan tempat parkir dan peningkatan DTW untuk masa depan.(den/ub)