UPDATEBALI.com, BULELENG – Keterbatasan bukanlah halangan bagi para siswa dan siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Buleleng untuk mengukir prestasi dalam melestarikan budaya Bali.
Dengan semangat juang yang tinggi, mereka menampilkan kemampuan luar biasa dalam Lomba Bulan Bahasa Bali ke-VI yang digelar selama dua hari berturut-turut, tepatnya tanggal 20-21 Pebruari 2024.
Aula SLBN 2 Buleleng menjadi saksi dari peserta-peserta yang memadati ruang lomba, terdiri dari 140 siswa dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari SD hingga SMA.

Lomba ini mempertandingkan 7 kategori yang beragam, mencakup aspek-aspek penting dari budaya Bali, seperti magending rare, magending pop Bali, busana kundangan (madelokan), ngwacen puisi Bali anyar, menyalin aksara Bali, nebelang aksara Bali, dan ngewarnain gambar tema satua Bali.
Plt. Kepala SLBN 2 Buleleng, Made Winarsa, mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme para siswa dalam mengikuti lomba tersebut. Ia menyatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar ajang perlombaan, tetapi juga merupakan bagian dari upaya nyata dalam pelestarian budaya dan penggunaan aksara Bali. Tahun ini, kegiatan tersebut dikhususkan untuk memberdayakan potensi yang dimiliki oleh para anak didik.
“Sangat membanggakan melihat semangat tinggi para siswa kami dalam mengikuti lomba ini, yang sebelumnya lebih difokuskan pada kegiatan akademik. Ini adalah sarana bagi mereka untuk mengembangkan potensi diri, meskipun dihadapkan pada keterbatasan yang dimiliki,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Made Winarsa juga memberikan pesan kepada orang tua dan siswa untuk tidak merasa putus asa, mengingat keterbatasan yang mereka miliki. Menurutnya, di setiap keterbatasan pasti terdapat kelebihan yang bisa dikembangkan.
Sementara itu, Made Widiana, Pembina sekaligus salah satu wali kelas VII di SLBN 2 Buleleng, menjelaskan bahwa persiapan untuk lomba ini telah dimulai sejak awal bulan Pebruari. Ia menekankan bahwa setiap persiapan dilakukan dengan memperhatikan kemampuan masing-masing siswa, mengingat mayoritas dari mereka adalah tuna grahita.
“Kami melibatkan siswa sesuai dengan minat dan kemampuannya masing-masing. Misalnya, siswa yang gemar membaca kami ajak untuk berpartisipasi dalam lomba menulis dan menyalin aksara Bali, sedangkan siswa yang aktif berbicara kami libatkan dalam lomba magending rare dan pop Bali. Kami tidak memaksakan, tetapi kami berusaha agar semua siswa dapat terlibat secara maksimal,” jelasnya.
Lomba Bulan Bahasa Bali ke-VI ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi semata, tetapi juga sebagai wadah bagi para siswa SLB Negeri 2 Buleleng untuk menunjukkan bakat dan potensi yang mereka miliki dalam melestarikan kekayaan budaya Bali.
Dukungan penuh dari seluruh pihak diharapkan dapat terus menginspirasi dan memotivasi para siswa untuk terus berkarya dan berprestasi. (adv/ub)