Senin, Maret 10, 2025
BerandaOpini dan ArtikelSimbar, Tanaman yang Memikat Hati Anak Muda dan Investor

Simbar, Tanaman yang Memikat Hati Anak Muda dan Investor

UPDATEBALI.com, DENPASAR – Simbar, tanaman yang unik yang ditemukan di Bali, telah menjadi sorotan utama dalam dunia investasi. Keberadaannya yang langka dan nilai sejarahnya yang tinggi telah menarik minat sejumlah investor dari berbagai belahan dunia.

Simbar atau Platycerium, jenis tanaman yang semakin memikat perhatian anak muda dan investor di berbagai belahan dunia. Tanaman epifit ini, dikenal dengan karakteristik daunnya yang menyerupai tanduk rusa, menjadi daya tarik bagi pecinta tanaman hias karena keunikan dan keelokannya.

Baca Juga:  Pembangunan Infrastruktur Ancam Keberlanjutan Sistem Subak di Bali

Ada berbagai jenis simbar atau platycerium yang dikagumi pada saat ini ada Platycerium Bifurcatum atau elk horn, Platycerium Redleyi, ada Platycerium Grande, Platycerium Wandae, platycerium Hillii dan masih banyak lagi.

Menariknya, minat terhadap Simbar tidak hanya berasal dari kalangan pecinta tanaman, tetapi juga menarik para investor yang melihat potensi pasar yang luas dan pertumbuhan permintaan yang terus meningkat. Hal ini membuat industri tanaman hias, khususnya Simbar, menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga:  Menyegarkan Mata, Air Terjun Yeh Mampeh Jadi Pilihan Berwisata Anak Muda

Investasi dalam produksi, distribusi, serta penelitian untuk meningkatkan kualitas tanaman ini sedang mengalami lonjakan signifikan. Anak muda juga terlibat dalam komunitas tanaman hias yang semakin besar, bertukar pengetahuan, dan berbagi minat terhadap Simbar.

Beberapa investor terkemuka bahkan telah mengekspresikan ketertarikan mereka dalam memiliki simbar ini sebagai bagian dari portofolio investasi mereka. Salah satu kolektor seni terkenal dari Eropa menggambarkan simbar sebagai “keindahan budaya yang tak ternilai harganya.”

“Simbar diyakini memiliki makna spiritual dan sejarah yang sangat besar bagi masyarakat Bali. Keunikan serta keaslian simbar ini menjadikannya sebagai simbol kekayaan budaya yang patut dijaga,”ujar I Wayan Arsa.

Baca Juga:  Blayag, Makanan Bergizi yang Ekonomis dan Tidak Bikin Dompet Menangis

Tentu saja, keindahan dan potensi keuntungan yang tinggi dari tanaman ini menjadi daya tarik utama. Namun, penting juga untuk memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam dan praktik pertanian yang ramah lingkungan dalam upaya pengembangan industri tanaman hias ini.

Penulis : I Komang Agus Krisna Widyantara Oka

Kampus STAHN Mpu Kuturan Singaraja Prodi Ilmu Komunikasi Hindu.

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments