UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Petugas gabungan dari Bea Cukai Bali dan Satpol PP Jembrana menggelar inspeksi mendadak (sidak), Kamis 16 November 2023. Puluhan slip/pak rokok ilegal berhasil disita dari sejumlah warung-warung kecil hingga toko di wilayah Kecamatan Negara, Jembrana,
Dari pantauan di lapangan, petugas gabungan tersebut menyasar kurang lebih sekitar 15 warung/toko yang diduga menjual rokok ilegal, mulai dari Kelurahan Banjar Tengah, Lelateng, kemudian menuju Desa Tegal Badeng Timur hingga beberapa warung di Desa Pengambengan, Negara.
Dari hasil sidak tersebut, petugas berhasil mengamankan 54 Slop/pak rokok atau lebih dari 500 bungkus rokok ilegal berbagai merk yang tidak sesuai dengan pita cukai.
“Jadi saat ini sasaran kami (warung/toko) yang ada di wilayah Kecamatan Negara,” kata Kabid Penegakan Hukum (Gakum) Daerah, Satpol PP Jembrana, I Ketut Jaya Wirata, usai sidak mendampingi petugas Bea Cukai Bali, Kamis siang 16 November 2023.
Sidak tersebut, kata dia, dilaksanakan lantaran penjual rokok ilegal semakin marak di Jembrana dan meresahkan, bahkan sangat mengancam kesehatan masyarakat. Selain mengamankan rokok ilegal, pedagang juga diberikan edukasi terkait cara membeli dan membedakan ciri pita cukai resmi maupun yang tidak. Mengingat masih banyak pedagang yang kurang paham cara mengenali pita cukai resmi.
“Banyak yang belum mengerti dan masih banyak warung yang menjual rokok dengan pita cukai yang tidak sesuai dan jelas melanggar ketentuan, sehingga kami jelaskan kembali,” ucapnya.
Pihaknya berharap, dengan kegiatan sidak tersebut bisa memberikan pengertian pedagang untuk menjualbelikan rokok ilegal dan pedagang berani menolak tawaran untuk menjual kembali.
“Barang bukti yang kita amankan, selanjutnya diserahkan kepada petugas Bea Cukai dan akan dibawa ke Denpasar,” pungkasnya.
Sebelumnya, berita adanya peredaran dan dugaan penyelundupan rokok ilegal santer terjadi di Jembrana dan semakin mengkhawatirkan. Diduga peredaran rokok ilegal ini semakin hari semakin marajalela. Kondisi ini makin mengancam eksistensi para agen dan pengecer rokok resmi, serta dapat membahayakan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.
Rokok ilegal dijual dengan harga jauh lebih murah dibandingkan rokok legal/resmi, sehingga mengancam keberadaan rokok legal di pasaran. Hal ini membuat rokok ilegal menjadi pilihan yang lebih menarik bagi masyarakat. Mirisnya, kini anak-anak sudah mengenal rokok ilegal ini. (dik/ub)