Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliSeririt, Jejak Sejarah dan Transformasi Kota Perdagangan Bali Utara

Seririt, Jejak Sejarah dan Transformasi Kota Perdagangan Bali Utara

UPDATEBALI.com, BULELENG – Seririt, sebuah kota kecamatan di Buleleng, Bali, menyimpan misteri seputar asal usulnya yang hingga kini belum sepenuhnya terpecahkan. Meskipun sejarah kota ini penuh dengan spekulasi dan legenda, satu hal yang jelas adalah pentingnya Seririt sebagai pusat perdagangan pada masa kolonial Belanda.

Pada tahun 1912, Seririt dikenal sebagai pusat perdagangan yang ramai, dengan jalan-jalan di sekitar area pusat kota—sekarang menjadi bundaran Seririt—dipenuhi pedagang yang melayani aktivitas niaga dari berbagai daerah. Meskipun perdagangan di Seririt kini telah modern, jejak sejarah kota ini masih terasa kuat.

Baca Juga:  Penyidikan Kasus Satwa Dilindungi, Polda Bali Buka Suara soal Penahanan Tersangka INS
Lurah Seririt, I Gusti Putu Sugiro
Lurah Seririt, I Gusti Putu Sugiro. Sumber foto: Kominfosanti Buleleng

Menurut penduduk setempat, nama “Seririt” diyakini berasal dari kata “Three Street,” menggambarkan jaringan perdagangan yang krusial di masa lalu. Lurah Seririt, I Gusti Putu Sugiro, menjelaskan bahwa nama tersebut kemungkinan merupakan distorsi dari “Three Street” yang sulit diucapkan oleh masyarakat setempat pada masa kolonial. Di bawah pengaruh kolonialisme, Seririt mengalami perkembangan pesat dengan infrastruktur yang dibangun untuk meningkatkan konektivitas perdagangan.

Baca Juga:  Menyusuri Bangunan Bersejarah di Jember

Kini, meskipun peran Seririt sebagai pusat perdagangan utama telah berkurang, kota ini tetap menjadi titik pertemuan penting di Bali Utara, selain Singaraja. Seririt adalah tempat di mana keberagaman etnis dan budaya terlihat jelas, dengan komunitas Tionghoa peranakan yang telah lama menetap dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal. Pendatang dari berbagai daerah juga turut serta dalam menciptakan dinamika sosial dan ekonomi yang kaya di kawasan tersebut.

Baca Juga:  FKH Unud Kerja Sama dengan AFKHI dan FAO Tangani Rabies di Kelurahan Sanur

Dengan posisi geografis yang strategis, Seririt terus berkembang sebagai pusat perdagangan vital yang mencakup berbagai sektor, dari barang sehari-hari hingga produk lokal khas. Keberagaman masyarakatnya mencerminkan pluralitas Indonesia, di mana berbagai etnis dan budaya hidup berdampingan secara harmonis. (adv/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments