UPDATEBALI.com, BULELENG – Raut wajah bahagia penuh syukur nampak jelas terlihat saat secara resmi Dr. I Wayan Widiana, S.Pd.,M.Pd mendapatkan gelar Profesornya di umur ke 38 tahun. Gelar tersebut pun sekaligus membawanya menjadi Profesor termuda dari 17 Profesor yang dikukuhkan Senat Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Kamis (19/1/2022) bertempat di Auditorium Undiksha.
Lantas bagaimanakah perjalanan hidup dari Profesor yang lahir di Tianyar, 5 Juli 1985 tersebut? I Wayan Widiana terbilang memiliki perjalanan pendidikan yang unik. Dimana ketika usianya sudah cukup untuk bersekolah di Sekolah Dasar (SD) dirinya sempat ditolak lantaran dinyatakan tidak memenuhi syarat yakni tidak bisa menyentuh daun telinga dengan tangan. Kemudian dirinya juga sempat ingin melanjutkan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) akan tetapi harapan tersebut terhenti lantaran keadaan ekonomi yang tidak mendukung.
Berbekal semangat dan tekad yang kuat, akhirnya akademisi asal Karangasem yang kini menjabat sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha tersebut akhirnya berhasil dikukuhkan sebagai guru besar diusianya yang ke 37 Tahun.
Dalam perjalanan pendidikannya Profesor yang berhasil dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pernah juga menempuh jarak jauh 4-5 Kilometer dengan berjalan kaki menuju sekolahnya. Kendati begitu Widiana tidak patah semangat untuk menuntaskan pendidikannya. Hingga akhirnya bisa pindah ke SD 11 Tianyar yang kini menjadi SD 5 Tianyar yang jaraknya lebih dekat dengan rumahnya.
{bbbanner}
Lalu setelah selesai di bangku sekolah dasar dirinya melanjutkan ke SMPN 2 Kubu dan setelah itu berlanjut ke jenjang sekolah menengah atas (SMA) di SMAN 1 Kubu. Semangatnya dalam menuntut ilmu akhirnya dilanjutkan dengan mendaftar di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Singaraja.
Usai perjalanan panjang dan menyelesaikan studi S2 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan di Undiksha pada akhir tahun 2010, Prof. Widiana pun mencoba peruntungan untul melamar sebagai dosen di Undiksha dan diterima sebagai dosen pada Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Tidak puas sampai disitu Prof. Widiana memilih melanjutkan studi doktoral di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2012-2016 dengan program studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan.
{bbbanner2}
Saat ditemui usai acara pengukuhan, Prof. Widiana menyampaikan bahwa pihak keluarga sangat mendukung untuk mencapai hal tersebut. Bahkan pihak keluarga juga memberikan bantuan materiil untuk menyelesaikan riset dan juga menyediakan waktunya. Selain itu saat mencari data ke lapangan juga didukung oleh keluarganya.
"Keluarga saya sangat mendukung untuk mencapai pencapaian tertinggi, kadang mereka memberikan bantuan materiil, kemudian menyediakan waktunya bahkan ke lapangan mencari data pun didukung," Ucap Prof. Widiana
Baca juga:
Akses Jalan Hancur Dilintasi Truk Pengangkut Material, Kades Pesinggahan Tuntut Perbaikkan
Selain itu, Prof Widiana berharap penelitiannya itu dapat diimplementasikan di seluruh kabupaten, terutama Kabupaten Buleleng. Kemudian kedepannya Widiana mengaku akan mengembangkan kemampuan berfikir yang berbeda yakni kemampuan berfikir harmoni.
"Saya harap penelitian ini bisa diimplementasikan di lebih luas lagi diseluruh kabupaten. Rencana kedepan saya ingin mengembangkan kemampuan berfikir yang berbeda yakni kemampuan berfikir harmoni," Jelasnya.(diana/ub)