Senin, Maret 10, 2025
BerandaNewsSekda Bali Minta Saling Berkomitmen Cegah Pelecehan Tempat Suci

Sekda Bali Minta Saling Berkomitmen Cegah Pelecehan Tempat Suci

UPDATEBALI.com, DENPASAR – Maraknya kasus pelecehan tempat suci terus terulang berkali-kali. Seperti yang beberapa hari viral di media sosial mendapat respon dari Sekretaris Daerah Provinsi Bali.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan harus ada komitmen bersama untuk mencegah terjadinya kembali pelecehan terhadap tempat-tempat suci yang dilakukan oknum wisatawan mancanegara ketika berkunjung ke Pulau Dewata.

“Ini (pelecehan terhadap tempat suci) sudah terjadi berkali-kali dan peristiwanya seringkali sudah lewat baru kita tahu,” kata Sekda Provinsi Bali di Gedung DPRD Provinsi Bali sesuai mengikuti Sidang Paripurna, Senin (3/10/2022).

Baca Juga:  Bupati Suwirta Terima Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI

Dewa Indra menyampaikan hal tersebut menanggapi aksi meresahkan dilakukan oleh seorang wisatawan yang duduk pada palinggih (tempat suci) Pura Luhur Trate Bang, Kabupaten Tabanan, Bali. Pura ini berada di kawasan Kebun Raya Eka Karya, di Desa Candikuning, Tabanan. Tampak wisatawan tersebut naik di palinggih Balai Pelik di Pura Trate Bang mengenakan baju putih lengkap memakai sepatu. Wisatawan berfoto dengan posisi duduk. Terlihat ia mengalungkan masker hitam dan menggendong tas warna merah.

Baca Juga:  Pertajam Pemilahan Sampah, Pemkot Denpasar Kaji Penerapan Program PPAM

“Wisatawan kan diantar oleh travel agent dan guide-nya, maka ini harus punya komitmen yang sama dengan pemerintah daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dewa Indra menjelaskan, agar tidak semua mengatakan pemerintah daerah kecolongan. Oleh karena itu, tanggung jawab menjaga tempat-tempat suci dari ulah usil oknum wisatawan tentunya tidak bisa dibebankan hanya pada pemerintah. Namun ketika peristiwanya cepat diketahui dan wisatawannya masih di Bali, dapat langsung diberikan hukuman.

Baca Juga:  Buleleng Naikan Target Retribusi Parkir, Juru Parkir Mengeluh

“Wisatawan pergi kemana-mana tanpa kita (Pemerintah) ikuti. Seringkali viralnya itu jauh setelah peristiwanya terjadi, dengan demikian aparat tidak bisa menindak. Namun bial sudah diketahui loleh Bapak Gubernur langsung berkoordinasi dengan travel agent yang menangani, berkomunikasi dengan Kanwil Kemenkumham untuk bisa dikembalikan ke negara asalnya.” jelasnya.(den/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments