UPDATEBALI.com, BADUNG – Pembangunan Pura Sang Hyang Landu di Banjar Gelagah Puwun, Desa Kekeran, mengalami tonggak sejarah dengan penyelesaian Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Alit, Tawur Wraspati Kalpa. Senin 15 April 2024.
Sekretaris Daerah (Sekda) Badung, Wayan Adi Arnawa, mewakili Bupati Badung, turut menyaksikan prosesi Mendem Pedagingan dan memberikan paraf di Prasasti Pura tersebut.
Karya yang dipuput oleh Ida Pedanda Mas Timbul dari Geria Tengah Kaba-Kaba Kediri ini menjadi momen bersejarah bagi masyarakat setempat. Hadir dalam acara ini adalah Camat Mengwi Nyoman Suhartana, Perbekel Kekeran I Nyoman Suarda, Bendesa Adat Kekeran I Wayan Sukandia, serta jajaran dan Pekaseh Tungkub Dalem.
Sebagai bentuk dukungan dan komitmen Pemerintah, Sekda Adi Arnawa menyerahkan secara simbolis Bantuan Keuangan Kabupaten (BKK) Tahun 2023 senilai Rp. 2,5 miliar, sumbangan pribadi sebesar Rp. 5 juta, dan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa Kekeran sebesar Rp. 280 juta.
Dalam sambutannya, Sekda Adi Arnawa mengungkapkan rasa bangga atas penyelesaian Karya Ngenteg Linggih ini, serta menyampaikan penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widhi, terutama kepada Ida Betara yang berstana di Pura Sang Hyang Landu.
Lebih lanjut, Adi Arnawa mengapresiasi keberadaan alam di sekitar pura yang merupakan kawasan Subak Tungkub Dalem dengan sistem pertanian yang lestari.
Pemerintah kabupaten Badung berkomitmen untuk terus mendukung penataan lingkungan sekitar pura, termasuk pembangunan pavingisasi halaman pura,” ucap Sekda Adi Arnawa.
Ketua Panitia Karya, Wayan Brana Yasa, menyampaikan bahwa Pura Sang Hyang Landu mendapat dukungan dari dua kabupaten, yaitu Tabanan dan Badung. Dana pembangunan pura berasal dari BKK tahun 2023 dan APBDes Kekeran. Dia mengharapkan dukungan lanjutan dari pemerintah untuk penataan lebih lanjut.
Dengan penyelesaian Karya Ngenteg Linggih ini, Pura Sang Hyang Landu di Desa Kekeran kini menjadi lambang kebersamaan dan persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi, serta menjadi cerminan komitmen Pemerintah dalam menjaga dan menghormati tradisi serta kearifan lokal.(den/ub)