UPDATEBALI.com, BADUNG –Â Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa, menghadiri dan membuka secara resmi turnamen Ceki yang diselenggarakan oleh Sekaa Semal Demen Meceki, Banjar Kedampal Abiansemal Dauh Yeh Cani, pada hari Minggu, 28 Januari 2024.
Acara berlangsung di Balai Banjar setempat dengan ditandai oleh pemukulan Gong.
Sekda Adi Arnawa, yang hadir mewakili Bupati Badung, menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Badung memberikan dukungan dan apresiasi terhadap kegiatan Turnamen Ceki ini. Dalam sambutannya, ia menyambut baik kegiatan tersebut dan berharap agar berjalan lancar dengan karya sida sidaning don.
“Kami selaku Pemerintah Daerah akan mendukung semua kegiatan masyarakat yang bersifat positif, termasuk kegiatan Ceki ini juga didukung oleh pemerintah dan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Badung di bawah kepemimpinan Bapak Giri Prasta yang ada keberpihakan terhadap masyarakat Badung,” ujar Sekda Adi Arnawa.
Sebagai bentuk dukungan konkrit, Sekda Adi Arnawa menyerahkan dana sebesar Rp 30 juta kepada ketua panitia turnamen, I Ketut Mudiana. Dana ini diharapkan dapat membantu kelancaran dan suksesnya turnamen Ceki yang diikuti oleh 125 peserta dengan 25 meja, dan setiap meja memiliki lima peserta.
Adi Arnawa menekankan bahwa kegiatan turnamen Ceki tidak hanya sebatas aspek judi, melainkan juga sebagai ajang olahraga rekreasi, pelestarian budaya, dan daya tarik wisata di Kabupaten Badung. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kenyamanan dan keamanan di daerah tersebut, terutama karena Badung merupakan kabupaten pusat destinasi pariwisata di Bali.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Turnamen, I Ketut Mudiana, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Sekda Adi Arnawa dan seluruh undangan, serta apresiasi kepada peserta yang turut mendukung kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa tujuan turnamen Ceki ini adalah untuk mengumpulkan dana sebagai persiapan menyambut Upacara/Piodalan yang akan dilaksanakan pada bulan Maret mendatang, melibatkan berbagai kegiatan adat seperti Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Alit, Mupuk Pedagingan, dan Tawur Manca Sanak.
Turnamen Ceki tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya masyarakat dalam melestarikan budaya dan tradisi, serta menggali dana untuk kegiatan adat yang menjadi identitas dan kekayaan spiritual masyarakat Abiansemal.(den/ub)