UPDATEBALI.com, DENPASAR – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia, khususnya di Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatat 6.428 kasus DBD hingga Oktober 2023.
Maka dari itu, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud) menggelar seminar “Inisiatif Implementasi Metode Wolbachia Di Bali: Peluang Dan Tantangan” pada Kamis 30 November 2023.

Dalam sambutannya Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P., IPU selaku Wakil Rektor Bidang Akademik yang dalam hal ini mewakili Rektor Unud mengatakan, besarnya kasus DBD di Bali yang menjadi perhatian baik pemerintah pusat maupun daerah. Ia menjelaskan metode wolbachia adalah bakteri alami yang terdapat di 50% serangga yang ada di bumi dan dinyatakan aman untuk manusia, hewan dan lingkungan.
“Wolbachia mampu menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti sehingga tidak menularkan penyakit dengue, Zika dan chikungunya,” jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Guru Besar Unud, Prof. dr. Pande Putu Januraga, S.Ked., M.Kes, DrPH, metode Wolbachia ini merupakan terobosan dari World Mosquito Program (WMP) yang telah diimplementasikan di 14 negara sejak tahun 2011, termasuk Indonesia.
“Seminar ini sebagai acuan menyatukan persepsi, terkait Metode Wolbachia sebagai inovasi baru untuk mencegah kasus DBD terus bertambah, sehingga anak dan masyarakat terlindungi Bali dari DBD,” ungkap Januraga.
Pande Putu Januraga menambahkan, metode Wolbachia diharapkan mampu untuk menekan jumlah nyamuk DBD.
Seminar ini dihadiri oleh Bappeda, serta jajaran Pemprov Bali dan staf FK Unud di Gedung Fisip Unud.(den/ub)