UPDATEBALI.com, JAKARTA – Selama lebih dari tiga dekade, Samsung telah menjadi pionir dalam industri teknologi di Indonesia, dengan berbagai inovasi di bidang smartphone, tablet, wearable, serta perangkat elektronik rumah tangga dan monitor, Samsung terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri, Selasa, 25 Maret 2025.
Sejak tahun 2012, Samsung telah mendominasi pasar smartphone dan tablet di Indonesia serta menginvestasikan pembangunan pabrik di Cikarang yang diresmikan pada 2015 untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor ke negara-negara tetangga.
“Samsung berkomitmen untuk tumbuh bersama Indonesia melalui inovasi teknologi, penguatan produksi dalam negeri, serta kontribusi ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Bersama lebih dari 10 ribu orang Indonesia, kami membangun inovasi produk dan layanan untuk masyarakat. Selain itu, pabrik di Cikarang telah mengekspor lebih dari 12 juta unit smartphone sepanjang 2015-2024. Lebih dari sepuluh tahun, program CSR kami telah melatih lebih dari 51 ribu anak muda Indonesia dalam coding, Internet of Things, dan AI,” ujar Harry Lee, President Samsung Electronics Indonesia.
1. Mendorong Kemajuan Ekonomi Nasional
Samsung mendukung program pemerintah dalam Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dengan memastikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam berbagai produknya. Berkat produksi lokal, smartphone Galaxy mampu melampaui batas minimum TKDN sesuai ketentuan Permenperin Nomor 29 Tahun 2017 dan Permenkominfo Nomor 13 Tahun 2021. Tahun ini, Galaxy A26 5G memiliki TKDN tertinggi (40,3%), diikuti Galaxy A56 5G dan Galaxy A36 5G (39,6%) serta Galaxy S25 Series (37,5%).
Samsung juga membuka lebih dari 11 ribu lapangan kerja di Indonesia, berkontribusi dalam inovasi, manufaktur, penjualan, dan layanan purna jual bagi masyarakat Indonesia.
2. Samsung dan Anak Muda Indonesia dalam Pengembangan Inovasi
Sejak 2012, Samsung Research Institute Indonesia (SRIN) telah mendorong pengembangan aplikasi dan software yang sesuai dengan pasar lokal dan global. Fokus utama SRIN meliputi AI, IoT, data, cloud, dan 5G, dengan aplikasi seperti Samsung Gift Indonesia, Salaam, S-Lime, dan Samsung Pay. SRIN juga berperan penting dalam mengembangkan dukungan Bahasa Indonesia untuk Galaxy AI.
Melalui program magang, inkubasi, dan kolaborasi dengan universitas, SRIN membuka peluang bagi generasi muda untuk terlibat dalam proyek teknologi global.
“Kemampuan anak muda Indonesia semakin berkembang dengan teknologi baru, dan kami ingin terus mendorong mereka untuk menjadi inovator masa depan,” tambah Harry Lee.
3. Mengembangkan Potensi Digital Pelajar Indonesia
Samsung menjalankan program corporate social responsibility (CSR) melalui inisiatif seperti Samsung Smart Learning Class dan Samsung Tech Institute. Selain itu, Samsung Innovation Campus (SIC) dan Samsung Solve for Tomorrow (SFT) telah menjadi wadah bagi pelajar SMA hingga mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dalam coding, IoT, dan AI.
Dalam lima tahun terakhir, Samsung telah melaksanakan 139 program pelatihan, mengembangkan 150 talenta lokal, dan menjalin kerja sama dengan lebih dari 20 universitas di Indonesia. Hingga kini, program pemberdayaan Samsung telah menjangkau lebih dari 1.500 sekolah, 51 ribu siswa, dan 50 ribu guru di seluruh Indonesia.
4. Komitmen Keberlanjutan Lingkungan
Pada tahun 2024, Samsung mendukung restorasi terumbu karang di berbagai wilayah, termasuk di Bali, dengan lebih dari 11.000 fragmen terumbu karang yang telah ditanam. Upaya ini sejalan dengan komitmen Samsung dalam memanfaatkan teknologi untuk kebaikan dan menjaga ekosistem laut bagi generasi mendatang.
“Ke depan, Samsung akan terus menghadirkan lebih banyak inovasi dan inisiatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Kami juga berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong knowledge transfer bagi generasi muda Indonesia,” tutup Harry Lee.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.samsung.com/id. (*/ub)