UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Tidak seperti hari hari biasanya, saat musim ikan, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) solar di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan meningkat drastis. Terlihat ratusan antrean jeriken tempat solar di areal Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat (1/4/2022) penuh berjubel hingga keluar areal.
Dari hasil pantauan, ratusan jeriken milik nelayan itu, sejak pagi sudah diletakan di SPBN oleh para nelayan yang antre untuk mendapatkan BBM solar. Padahal solar di SPBN masih kosong belum datang dan pihak pengelola belum mendapatkan distribusi solar.
“Datang perahu dari melaut, mulai jam 6 saya sudah antre disini. Sampai siang belum dapat solar, “Keluh Rian salah seorang nelayan Pengambengan, saat antre menunggu BBM solar datang di SPBN.
Sejumlah nelayan mengaku baru kali ini sulit mendapatkan solar di SPBN. Sebelumnya, saat nelayan datang ke SPBN langsung diisi tidak perlu mengantre lama. Nelayan berharap solar lancar sehingga aktivitas nelayan tidak terganggu.
“Kalau lancar solar, dapatnya mudah, kerja jadi enak,”imbuh Rian.
Hal senada juga diungkapkan Alim nelayan lain. Menurutnya nelayan belum mendapatkan solar karena pasokan BBM solar terlambat datang di SPBN.
“Biasanya tidak sampai antre begini. Mulai tadi pagi antre. Nelayan berharap pasokan lancar, karena saat ini sedang musim ikan,” Harapnya.
Sementara petugas admin SPBN Pengambengan Ni Putu Dwi Tantri mengatakan, antrean nelayan yang akan membeli solar ini karena masih menunggu pengiriman solar yang dijadwalkan datang siang ini. Ketika nanti sudah datang, petugas akan langsung mengisi solar ke jeriken yang sudah diletakkan nelayan di SPBN.
“Kita menunggu pengiriman BBM, memang mengalami sedikit keterlambatan, karena jaraknya cukup jauh dari Karangasem sampai Jembrana sini” ungkapnya.
Pihaknya memastikan ketersediaan solar untuk nelayan masih normal. karena jika sudah habis, SPBN akan menerima lagi solar untuk nelayan.
“Kita mendapat jatah 32 ton setiap hari,” Jelasnya. Menurutnya, antrean nelayan untuk mendapatkan solar ini, bukan karena ada kelangkaan, tetapi karena saat ini lagi musim ikan dan cuaca bagus. Semua nelayan turun untuk melaut, sehingga para nelayan membeli solar lebih banyak dan stok BBM solar di SPBN cepat habis.
“Setiap musim ikan, rata-rata sekitar 25 ton solar untuk nelayan bisa habis dalam waktu sehari. Dalam sepuluh hari terakhir, nelayan lebih banyak yang melaut karena sedang musim ikan, “tandasnya. (nal/ub)
