Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliRetakan Terdeteksi di Tebing Ikonik Pura Batu Bolong Tanah Lot

Retakan Terdeteksi di Tebing Ikonik Pura Batu Bolong Tanah Lot

UPDATEBALI.com, TABANAN – Kawasan tebing di sekitar Pura Batu Bolong yang terletak dalam kawasan DTW Tanah Lot telah ditemukan memiliki retakan di 10 lokasi berbeda, dengan kerusakan paling parah terjadi di bagian madya Pura. Saat ini, dari pengempon Pura dan manajemen sedang menunggu petunjuk lebih lanjut dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida mengenai langkah penanganan yang diperlukan.

Made Sudiana, Manajer DTW Tanah Lot, menyatakan retakan di kawasan tebing Pura Batu Bolong sebenarnya sudah diketahui sekitar 3-4 tahun yang lalu. Namun, kekhawatiran semakin meningkat akhir-akhir ini karena risiko longsor yang meningkat. Sudiana mengungkapkan keinginannya yang kuat untuk menjaga kawasan tetap utuh dan lestari tanpa ada perubahan apapun.

Baca Juga:  Pj Gubernur Bali Gandeng BMKG Tingkatkan Mitigasi Cuaca Ekstrem Jelang Nataru

Sebagai langkah cepat, baik manajemen dan pengempon pura telah mengirim surat kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. Sekitar sebulan yang lalu, bahkan dari pihak BWS dan konsultan juga telah melakukan inspeksi di area yang terkena dampak. Setelah dibandingkan dengan pengamatan selama empat tahun terakhir, diperkirakan bahwa posisi retakan tidak mengalami perluasan yang signifikan. Namun, konsentrasi retakan tertinggi terdapat di bagian pusat area pura. Pada satu titik, batu candi ditempatkan di lokasi retakan untuk menstabilkan struktur. Namun sayangnya, seiring berjalannya waktu, batu candi itu terkikis dan retakan kembali muncul.

Baca Juga:  Gubernur Koster Kebut Capaian 30 Persen Vaksinasi Booster Guna Mendukung Kedatangan Wisman Tanpa Karantina

“Dengan adanya retakan ini, jujur saja kami tidak mampu melakukan perbaikan sendiri karena lokasinya berada di tebing. BWS dan konsultan mereka telah melakukan inspeksi di area tersebut dan meminta kami untuk melakukan pemantauan secara berkala dan melaporkannya,” jelas Sudiana.

Untungnya, Sudiana menambahkan, Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2023 melarang wisatawan masuk ke area dalam pura. Akibatnya, wisatawan yang ingin menikmati pemandangan panoramik kawasan Tanah Lot, termasuk keberadaan unik Pura Batu Bolong, hanya dapat melihatnya dari halaman luar pura.

“Saat ini, kami telah memasang pagar dari besi dan kayu untuk mengamankan area yang retak. Selain itu, selama festival Pujawali mendatang di pura, akses pengunjung akan dibatasi,” ujar Sudiana.

Baca Juga:  Lika Liku Diabetes Pada Anak

Sudiana menyampaikan harapan besar bahwa BWS akan memberikan bantuan dalam mengatasi situasi ini. Dikhawatirkan bahwa jika terjadi longsor di area tersebut, hal itu dapat mengubah formasi Batu Bolong yang menjadi ikonik di Tanah Lot. “Kami berharap tidak ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi. BWS telah meyakinkan kami bahwa area tersebut saat ini masih stabil, oleh karena itu kami diminta untuk melakukan pemeriksaan secara berkala,” tutup Sudiana. (tia/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments