UPDATEBALI.com, DENPASAR – Dr. Dadang Hermawan, Rektor ITB STIKOM Bali dan caleg DPR RI dari Partai Demokrat dapil Bali, mengumumkan inisiatif baru yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan kepada perempuan muda yang sedang menjalani masa tahanan di Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan, Denpasar.
Dalam sebuah acara yang diadakan pada Selasa 06 Februari 2024, Dadang Hermawan menandatangani Nota Kesepahaman dengan Ni Luh Putu Andiyani, Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Kerobokan. Kesepakatan ini mencakup pemberian beasiswa penuh bagi perempuan tahanan untuk melanjutkan kuliah di ITB STIKOM Bali.
“Saya akan berikan beasiswa 100 persen bagi warga binaan perempuan yang mau kuliah di ITB STIKOM Bali. Kuliahnya secara online sehingga selama di sini (tahanan – red) ada kegiatan lain bermanfaat yakni sambil kuliah,” ungkap Dadang Hermawan dalam sambutannya.
Menurut Dadang Hermawan, tujuan dari kerjasama ini adalah untuk membantu warga binaan perempuan, terutama yang berusia muda, agar bisa melanjutkan pendidikan tinggi hingga memperoleh gelar sarjana. Hal ini diharapkan dapat memberikan mereka keterampilan dan pengetahuan yang berguna untuk kehidupan mereka di masa depan.
Selain itu, bagi warga binaan perempuan yang memiliki anak yang belum kuliah, Dadang Hermawan juga siap membantu menyalurkan mereka ke luar negeri dalam program kuliah sambil magang. Penghasilan yang diperoleh selama magang dapat digunakan untuk membiayai kuliah di ITB STIKOM Bali dan sebagian lagi dapat digunakan untuk membantu keluarga.
Kepala Lembaga Pembinaan Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Kerobokan, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Denpasar, Ni Luh Putu Andiyani menyambut baik kerjasama ini. Baginya, ini adalah langkah baru yang penting untuk meningkatkan pelayanan kepada warga binaan, memanfaatkan waktu luang mereka untuk kegiatan positif seperti kuliah dan pelatihan bisnis online.
Dadang Hermawan dan rombongan dari ITB STIKOM Bali juga berdialog dengan Ni Luh Putu Andiyani dan stafnya sebelum meninggalkan Lapas Perempuan. Saat ini, Lapas tersebut dihuni oleh 127 terpidana perempuan yang kini memiliki kesempatan baru untuk memperoleh pendidikan yang bermanfaat bagi masa depan mereka.(ub)