Senin, Maret 10, 2025
BerandaNewsSeekor Lumba-lumba Mati Terdampar di Pantai Penimbangan

Seekor Lumba-lumba Mati Terdampar di Pantai Penimbangan

 

UPDATEBALI.com, BULELENG – Seekor lumba-lumba ditemukan terdampar di perairan Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Buleleng, pada Senin (5/12/2022) sekitar pukul 10.00 Wita. Lumba-lumba tersebut ditemukan sudah mati dan membusuk.

Kepala Resort Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Buleleng Putu Citra Suda Armaya menyampaikan bahwa seekor lumba-lumba yang ditemukan oleh nelayan yang merupakan anggota Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Penimbangan Lestari tersebut memiliki bobot sekitar 100 kilogram.

Dimana nelayan tersebut menemukan bangkai lumba-lumba jenis Fraser's Dolphin ini mengapung di perairan pantai. Seekor lumba-lumba itu kemudian dibawa ke bibir pantai dan melaporkannya ke pihak berwajib untuk diidentifikasi, lantaran hewan tersebut termasuk salah satu jenis spesies biota laut yang dilindungi. Setelah itu lumba-lumba itu langsung ditenggelamkan kembali ke laut. 

Baca Juga:  Peringati Hari Koperasi ke-77, Sekda Badung Lepas Peserta Jalan Santai

"Setelah ada laporan kami langsung lakukan identifikasi, pemeriksaan fisik luar dan dalam untuk mengetahui penyebab kematiannya. Kami ambil sampelnya untuk uji laboratorium. Setelah itu kami tenggelamkan kembali," Ucap Suda Armaya.

Dalam pemeriksaan tersebut juga melibatkan akademisi Fakultas Mipa Jurusan Budidaya Kelautan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Gede Iwan Setiabudi dan Tim Jaringan Satwa Indonesia, drh Deny Rahmadani. Dimana Iwan mengatakan bahwa wilayah perairan Pantai Penimbangan memang menjadi salah satu daerah jalur pelintasan lumba-lumba.

Berdasarkan kajian yang dilakukan, Iwan menyebut ada empat spesies lumba-lumba yang biasa melintas di perairan Bali utara, diantaranya lumba-lumba jenis Fraser's, lumba-lumba pemintal atau Spinner Dolphin, lumba-lumba hidung botol, dan lumba-lumba totol.  

"Belum bisa dipastikan lumba-lumba yang melintas di perairan Penimbangan ini adalah kelompok yang sama. Hanya saja lumba-lumba yang mati ini pasti terpisah dari rombongan kelompoknya," Ujar Iwan

Disisi lain, drh Deny Rahmadani menyatakan bahwa lumba-lumba ini diperkirakan sudah mati lebih dari satu hari, sebab berdasarkan hasil pemeriksaan fisik. Bangkai lumba-lumba tersebut memiliki panjang sekitar 233 centimeter dengan diameter 172 centimeter. Lumba-lumba itu mengalami perubahan ukuran sebab sudah mengalami pembusukan.

Baca Juga:  Kurir Ojol Kirim Paket Ke Rutan Bangli

“Mungkin ada indikasi sakit, namun untuk memastikan lagi kami akan lakukan uji sampel di laboratorium. Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak kami menemukan benda plastik ataupun jaring pada organ lumba-lumba," Jelas Deny Rahmadani

Sementara itu beberapa waktu lalu beredar postingan di media sosial seorang pemancing menemukan bangkai lumba-lumba ditengah perairan Kecamatan Tejakula. Namun bangkai tersebut dibiarkan hanyut begitu saja. (diana/ub)
 

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments