Senin, Maret 10, 2025
BerandaGaya hidupPeran Aktif Guru Diharap Berikan Edukasi Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Peran Aktif Guru Diharap Berikan Edukasi Gaya Hidup Ramah Lingkungan

 

UPDATEBALI,com, JAKARTA – Ki Darmaningtyas sebagai pengamat dan pemerhati pendidikan, menginginkan peran guru untuk memberikan edukasi terkait gaya hidup masyarakat yang ramah lingkungan pada saat ini.

"Gaya hidup ramah lingkungan yang paling krusial salah satunya mengurangi penggunaan bahan bakar. Sangat penting untuk edukasi kepada guru, sebelum guru mengedukasi muridnya," kata Darmaningtyas kepada Antara di Jakarta, Sabtu 28 Januari 2023.

Pria lulusan Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta itu mengatakan, saat ini ada anak-anak yang menggunakan kendaraan bermotor pribadi untuk berangkat ke sekolah. Tak jarang, usianya masih di bawah umur.

Menurut dia, anak-anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor sangat membahayakan keselamatan anak tersebut dan pengguna jalan lain.

Selain itu, apabila jumlah anak sekolah yang berangkat menggunakan kendaraan bermotor semakin banyak maka turut menyumbang polusi udara melalui emisi CO2.

Untuk itu, dalam rangka turut memperingati Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional yang jatuh pada hari ini, Darmaningtyas mengingatkan bahwa edukasi terkait gaya hidup masyarakat yang ramah lingkungan perlu dilakukan oleh guru di sekolah maupun orang tua murid.

"Kenapa guru? Karena guru ini strategis menjadi contoh untuk murid-muridnya. Harapannya agar anak-anak membawa ilmu dan kebiasaan tersebut ke keluarga dan lingkungannya di rumah," ujarnya.

Baca Juga:  Tak Kapok, Ibu Rumah Tangga Kambuh Curi Emas Lagi

Lebih lanjut Darmaningtyas menyampaikan, institusi pendidikan dapat melakukan kampanye serentak terkait gaya hidup ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di lingkungan sekolah.

"Misinya untuk hemat BBM, tetapi isunya bisa menggunakan jalan kaki atau bersepeda untuk kesehatan. Misalnya kampanye jalan kaki minimal 500 meter sehari," katanya.

Sebagai informasi, Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional diperingati setiap 28 Januari.

Peringatan International Reducing CO2 Emissions Day ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya emisi CO2 atau karbon dioksida.

Baca Juga:  POCO Luncurkan POCO F5 dan POCO X5 Pro 5G

Dalam hal ini, Indonesia berkomitmen untuk mencapai net zero emission atau nol emisi karbon maksimal pada tahun 2060.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan antara lain adalah peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, dan yang terakhir pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).

Dengan mengurangi jejak karbon, Indonesia diharapkan dapat mencapai kondisi net zero emissions di tahun 2060 atau lebih cepat. (ub/antara)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments