UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Kecelakaan kembali terjadi di jalur Denpasar Gilimanuk, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat pagi 16 Juni 2023. Diduga mengantuk, mobil pribadi asal kota Bandar Lampung menghantam dua truk. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
Dari informasi, peristiwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 07.45 wita. Kecelakaan tersebut melibatkan mobil pribadi dengan nopol BE 1050 BN yang dikemudikan Charles (48) warga asal Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung dengan dua kendaraan truk yakni Nopol P 8123 UF dan truk nopol P 8129 UF masing masing dikemudian Arjuno (43) dan Nur Muhammad Riski (23) keduanya asal Situbondo, Jawa Timur.
Dalam keterangan tertulis Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Ni Putu Meipin Ekayanti menjelasakan, kronologis kecelakaan bermula dari mobil pribadi BE 1050 BN yang dikemudikan Carles bersama istrinya Eliyana (44) bergerak dari arah timur ke barat, atau arah Denpasar menuju Gilimanuk.
Saat tiba di Banjar Melaya Krajan, Desa Melaya tepatnya pada Km 113-114, situasi cuaca cerah pagi hari, jalan tanjakan landai. Karena mengantuk, pengemudi tidak mampu menguasai kendaraan sehingga oleng ke kanan masuk jalur kanan atau masuk jalur lawan, kemudian menabrak roda sebelah kanan belakang dari kendaraan truk P 8129 UF yang bergerak dari arah berlawanan.
"Setelah benturan tersebut, mobil BE 1050 BN tetap melaju oleng dan kembali menabrak bagian pojok kanan dari truk P 8123 UF yang bergerak di belakang kendaraan truk P 8129 UF," ungkapnya.
Akibat kecelakaan tersebut, mobil BE 1050 BN mengalami ringsek bagian depan, sedangkan truk P 8123 UF rusak bagian bemper depan kanan. Sementara ketiga pengemudi tersebut dalam keadaaan sehat. "Satu orang penumpang mobil pribadi mengalami pinggang dan leher disakitkan. Kerugian materiil diperkirakan sekitar Rp. 70 juta," jelasnya.
AKP Meipin juga menghimbau dan peringatkan penting bagi para pengendara agar selalu berhati-hati di jalan. Pengguna jalan juga diharapkan untuk mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama. Dalam kondisi lalu lintas yang semakin padat, keselamatan menjadi prioritas utama. (dik/ub)
