UPDATEBALI.com, GIANYAR – Tegallalang merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Gianyar yang terkenal karena keindahan alam sawah teraseringnya. Sehingga tidak mengherankan Tegalalang menjadi tujuan wisata wajib saat tour di Bali.
Dikutip dari laman Facebook Bcoolman Tegalalang memiliki sebuah tradisi unik yang dikenal dengan Ngerebeg. Tradisi yang digelar setiap 6 bulan sekali yang bertepatan dengan Buda Kliwon Pahang atau hari Pegat Uwakan.
Tradisi Ngerebeg ini secara rutin digelar oleh 7 banjar adat di desa Pekaraman Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Gianyar. Dikarenakan warga percaya jika ritual ataupun tradisi tidak digelar akan terjadi hal buruk yang akan menimpa warga desa mereka.
Jadi Ngerebeg adalah sebuah tradisi unik warisan leluhur di Tegalalang yang masih bertahan sampai saat ini, tradisi inipun hanya melibatkan anak laki-laki saja hingga seka truna termasuk mereka yang sudah dewasa sebagai peserta, dengan riasan berwajah seram, menggunakan beraneka warna yang menghiasi tubuh dan wajah mereka, termasuk juga pernak-pernik agar mereka tampil seram, mereka berjalan berkeliling desa sepanjang 9 km.
Tujuan tradisi ini digelar untuk memberikan tempat bagi wong samar dan memberikan persembahan agar bisa hidup berdampingan dengan manusia, tidak saling mengganggu dan agar bisa menjaga desa Tegalalang.
{bbbanner}
Dengan demikian, penduduk Desa percaya bahwa tidak boleh menghalangi anak mereka jika ingin menjadi pengayah. Termasuk juga dan dalam prosesi tersebut yaitu saat tradisi Ngerebeg berlangsung, para wong samar juga ikut bersama mereka, sehingga pantang bagi warga untuk mengganggu tradisi yang sedang berlangsung.
Tradisi Ngerebeg ini adalah rangkaian pujawali dan atau piodalan yang digelar pada Pura Duur Bingin, yang bertepatan dengan Wraspati Umanis Pahang. Hal pertama yang harus dilakukan dalam upacara pujawali ini adalah mecaru. Ritual persembahan berupa mecaru ini bertujuan untuk membersihkan pekarangan atau lingkungan pura, sehingga rentetan pada upacara dapat berjalan dengan lancar.(yud/ub)