UPDATEBALI.com, TABANAN – Angin kencang Senin (2/1/2023) sore mengakibatkan pohon kayu tumbang di wilayah banjar dinas Mekayu, Desa Lalanglinggah, Selemadeg Barat. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun arus lalu lintas sempat terhenti saat petugas melakukan evakuasi.
Kapolsek Selemadeg Barat, AKP I Ketut Tunas mengatakan, Kabupaten Tabanan sekitar pukul 15.40 wita dilanda angin kencang dan menyebabkan kayu jenis kayu Bayur yang berdiameter kurang lebih 35 cm tumbang dan menutup setengah lebih badan jalan di wilayah Mekayu Desa Lalanglinggah. Kemudian personil Polsek Selbar dipimpin pawas langsung mendatangi TKP dan melaksanakan evakuasi dengan alat sensor. Sembari melaksanakan pembersihan personil dibantu warga seputar melaksanakan buka tutup jalur mencegah terjadinya penumpukan kendaraan.
{bbbanner}
"Kurang lebih 1 jam kayu tumbang berhasil dievakuasi dan dipinggirkan dan situasi arus lalin kembali normal lancar dua arah,"ucapnya.
Baca juga:
FKH Unud Jajaki Kerja Sama dengan Faculty of Veterinary Medicine Khon Kaen University Thailand
Pohon tumbang sebelumnya juga terjadi di kecamatan Penebel pada Kamis (29/12/2022).Tepatnya di Pura Luhur Manik Selaka, Jatiluwih, Penebel.
{bbbanner2}
Kapolsek Penebel, AKP I Nyoman Artadana mengatakan, penanganan lanjutan pasca bencana pohon tumbang yang menimpa beberapa Bangunan / Pelinggih di Pura Luhur Manik Selaka dilakukan pagi sekitar pukul 08.00 wita. Penanganan pohon tumbang yang menimpa beberapa bangunan/ pelinggih yaitu memotong pohon dan batang- batang yang tumbang serta membersihkan puing – puing bangunan atau pelinggih yang tertimpa pohon.
Bencana alam berupa pohon tumbang yaitu pohon rambutan lokal dengan tinggi 30 meter dan berumur sekitar 25 tahun menimpa beberapa Bangunan dan Pelinggih yaitu Pelinggih Pengayangan Pucak Kedaton, Balai Piasan dan Balai Pesayuban di Pura Luhur Manik Selaka Desa Jatiluwih Kec. Penebel Kab. Tabanan terjadi pada hari Kamis tanggal 29 Desember 2022 sekira pukul 08.10 wita terjadi akibat Cuaca Ekstrem yaitu hujan lebat diserta angin kencang dan menimbulkan kerugian sekitar Rp 150 juta.(tia/ub)