UPDATEBALI.com, DENPASAR – Dalam mengurangi pemanasan global PT. PLN (Persero) menggelar peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Muara Tukad sebagai salah satu energi alternatif yang ramah lingkungan.
Peresmian PLTS Apung Muara Tukad dihadiri oleh Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Indonesia, Mochamad Basoeki Hadimoeljono selaku Menteri PUPR, Menteri ESDM, serta undangan lainnya di PLTS Terapung Muara Nusa Dua, Denpasar, Jumat (11/11/2022).
Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama PLN dalam sambutannya mengatakan, Kapasitas produksi untuk PLTS Terapung Waduk Muara di Nusa Dua, Kabupaten Badung sekitar 100 kWp (kilowatt peak). Sedangkan untuk PLTS Atap sebesar 10 kWp. Kemudian PLT Hybrid sebesar 3.5 MW yang keduanya ini berlokasi di Nusa Penida.
"Jadi RUPTP kami sudah menghapus 13,3 Wat PLTU. Kedepannya kita akan membangun kapasitas nasional untuk transisi energi memangkas biaya sebesar Rp. 10 Ribu Triliun," kata Dirut PLN.
Lebih lanjut Dirut PLN menjelaskan, saat ini pemanasan global dan permasalahan iklim lainnya telah menjadi salah satu isu utama yang akan dibahas pada acara Presidensi G20, sehingga dibutuhkan upaya antisipasi dan penanganan oleh seluruh negara – negara di dunia.
“Kami PLN tidak mungkin menangani sendirian masalah ini, apabila negara–negara dunia tidak mengambil langkah–langkah yang tepat, diperkirakan pada tahun 2060 terjadi emisi karbon mencapai satu miliar ton emisi CO2, sehingga upaya yang harus dilakukan salah satunya melalui transisi energi baru terbarukan,” jelasnya.
Luhut Panjaitan menjelaskan, bila memiliki tim yang solid apapun yang dikerjakan pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik. Selama 1,5 tahun melakukan berunding dengan 9 (sembilan) negara agar jangan mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kita harus tau bahwa Bangsa Indonesia ini hebat. Kontribusi kita kepada emisi karbon 2,3 ton per kapita. Negara-negara maju seperti Amerika dan lainnya sudah 14,7 ton per kapita," jelas Luhut Panjaitan.
Luhut menegaskan bahwa Indonesia tidak ingin didikte atau dikontrol negara lain, karena sudah mengupayakan yang terbaik dalam mengelola negara dengan melibatkan generasi muda dalam penyusunan kebijakan. Dia yakin Indonesia kedepannya akan menjadi negara yang lebih baik dan menjadi ekonomi terbesar keempat dunia pada 2050.
Diakhir acara Menkomarves Luhut Panjaitan menandatangani prasasti didampingi Menteri PUPR dan Direktur Utama Darmawan Prasodjo.(den/ub)