UPDATEBALI.com, BANDARLAMPUNG – Perajin kue keranjang di Lampung mengalami peningkatan pesanan setelah adanya perbaikan keadaan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2574 kongzili.
"Saat ini setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) resmi dicabut oleh pemerintah, jadi konsumen kembali antusias membeli kue keranjang," ujar perajin kue keranjang, Hasan Kurniawan, di Bandarlampung, Selasa (17/1/2023).
Ia mengatakan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2574 kongzili ada peningkatan pesanan kue keranjang dari tahun sebelumnya.
"Untuk produksi disini sebenarnya hanya 500 buah dalam sehari, namun saat ini bisa mencapai 800-1.000 buah per hari," katanya.
{bbbanner}
Dia menjelaskan pelaksanaan produksi kue keranjang atau yang dikenal oleh masyarakat Lampung sebagai kue tutun itu telah dilakukan sejak 2 Januari dan akan terus dilakukan selama 15 hari.
"Kita produksi aktifnya selama 15 hari, dan ini sudah dimulai sejak 2 Januari kemarin. Belakangan ini produksi agak banyak dibanding awal dan bila dihitung total produksi bisa mencapai 10.000-15.000 buah kue keranjang selama 15 hari ini," tambahnya.
Ia melanjutkan kue keranjang itu dijual dengan harga grosir yakni seharga Rp13 ribu per setengah kilogram dan Rp26 ribu per satu kilogram.
"Karena disini dijual dengan harga grosir, maka dijual satu paket ukuran satu kilogram dengan harga Rp26 ribu kilogram," ucap dia.
{bbbanner2}
Menurut dia bahan baku yang digunakan dalam sekali produksi pada satu hari yakni sebanyak 100-200 kilogram tepung ketan dan gula dengan ukuran yang serupa.
"Dari pada awal COVID-19 produksi sangat rendah hanya 60 persen, dan tahun kemarin mulai normal sekitar 500 buah per hari, namun tidak seramai sekarang. Ini saja banyak konsumen yang ditolak karena kapasitas produksi yang terbatas dan kami kewalahan," ujar dia.
Ia melanjutkan dengan jumlah pekerja sebanyak 15 orang produksi kue keranjang yang telah ada sejak 1978 itu berusaha memenuhi pesanan konsumen menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.
"Masih diusahakan untuk penuhi permintaan konsumen baik kue keranjang biasa ataupun yang khusus untuk sembahyang," kata dia.
Selain di tingkat perajin peningkatan permintaan kue keranjang menjelang Imlek juga terjadi di pedagang musiman.
"Stok kue keranjang kemarin hanya 200 buah karena takut tidak terjual seperti tahun lalu yang hanya terjual 150-an buah," ujar salah seorang penjual kue keranjang Ling-ling.
Dia melanjutkan dan pada tahun ini lima hari menjelang Imlek dirinya telah menjual hampir 300 kue keranjang.
"Ini saja sudah saya tambah lagi stok sebanyak 100 buah, total kemarin sekitar 300 buah sudah terjual. Bisa dibilang tahun ini karena tidak ada pembatasan maka perayaan dan ibadah jadi lebih ramai," kata dia pula.(ub/antara)