Jumat, April 25, 2025
BerandaNewsBKIPM Denpasar dan YKAN Gelar Pelatihan Identifikasi Spesies Ikan Kakap serta Kerapu...

BKIPM Denpasar dan YKAN Gelar Pelatihan Identifikasi Spesies Ikan Kakap serta Kerapu Laut Dalam

 

UPDATEBALI.com, DENPASAR – Ketepatan identifikasi spesies ikan merupakan peran penting dalam menjamin mutu dan keamanan hasil perikanan dari hulu sampai ke hilir. 

Kesalahan dalam mengidentifikasi spesies ikan, terutama jenis ikan kakap dan kerapu laut dalam yang sangat beragam, dapat menyebabkan penolakan di negara-negara tujuan ekspor. 

Mengingat harga dari perikanan kakap dan kerapu laut dalam yang tinggi, dan perannya sebagai komoditas utama produk perikanan Indonesia, maka Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Denpasar bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) mengadakan “Pelatihan Identifikasi 100 Spesies Ikan Kakap dan Kerapu Laut Dalam”.  

Baca juga:
FIB Unud Gelar Workshop Pengenalan Budaya Cina

Pelatihan identifikasi spesies ikan kakap kerapu ini merupakan bagian dari upaya YKAN mendukung pemerintah dalam menyempurnakan pengelolaan perikanan kakap kerapu laut dalam, sebagai komoditas ketiga terbanyak dalam kategori perikanan tangkap di laut di Indonesia, setelah perikanan tuna dan udang.  
 
Pelatihan diselenggarakan pada tanggal 25-26 Mei 2023, di aula Kantor Balai KIPM Denpasar. 

Pelatihan ini dihadiri oleh 47 peserta yang merupakan perwakilan dari beberapa instansi, yakni Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Balai KIPM Denpasar yang sekaligus sebagai tuan rumah acara, Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan, Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Benoa; organisasi kelautan dan perikanan (Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara, Forum Ilmiah Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan, YKAN); serta perusahaan perikanan yang aktif melakukan pengolahan dan perdagangan ikan kakap kerapu laut dalam di Provinsi Bali dan sekitarnya. 

Perwakilan perusahaan pembeli dari Singapura dan Unit Pengolahan Ikan (UPI) dari Provinsi DKI Jakarta yang pernah bergabung di dalam Fisheries Improvement Project  – Indonesia Deepwater Groundfish Fisheries turut serta dalam pelatihan karena merasakan pentingnya identifikasi spesies ikan di dalam proses bisnis mereka. 
 
Dalam sambutannya Kepala Balai KIPM Denpasar, Anwar mengatakan, Melatih pelaku usaha dalam mengidentifikasi spesies ikan kakap kerapu ini sangat penting. Data lalu lintas produk perikanan kakap kerapu ini, kalau sudah benar dari pelaku usahanya, mempermudah kami di BKIPM ketika melakukan pengecekan dan melaporkan data lalu lintas produk perikanan. 

"Efektivitas sistem ketertelusuran (traceability) dan transparansi juga akan meningkat dengan sendirinya,” jelasnya pada 7 Juni 2023.

 Anwar menambahkan, pelatihan sejenis telah dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu pada 2018 bekerja sama dengan Balai Besar KIPM-Makassar, pada 2019 bekerja sama dengan BKIPM Pusat – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, dan pada 2021 bekerja sama dengan BKIPM Pusat – KKP di Bali. Pelatihan pada 2021 di Bali memiliki tema yang sedikit berbeda, yaitu pelatihan untuk pelatih (Training of Trainers/ToT). Program ToT wajib dilakukan karena keakurasian identifikasi spesies ikan amat penting dalam mengelola sumber daya ikan Indonesia, yang memiliki tingkat keragaman sangat tinggi di dunia. 
 
“Identifikasi 100 spesies ikan kakap kerapu laut dalam ini memegang peranan utama pada seluruh kegiatan perikanan. Dari proses penangkapannya, perdagangan, pengiriman, hingga ketika ikan ini dikonsumsi. Di Provinsi Bali, khususnya, perikanan kakap kerapu memainkan peranan penting. Lalu lintas produknya sangat tinggi karena posisi Bali yang strategis dan menjadi ‘hub’ perikanan Indonesia dari wilayah barat dan timur. Keakuratan data-data jenis ikan ini amat diperlukan agar kami dapat mengelolanya dengan baik. Belum lagi tingkat konsumsinya yang tinggi dari sektor pariwisata di Bali. Untuk itu kami mendukung apa yang dilakukan oleh YKAN ini,” terang Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Putu Sumardiana, yang juga memegang sertifikat sebagai trainer dari program ToT pada tahun 2021. 

 Senior Manajer Perikanan YKAN Glaudy Perdanahardja menjelaskan, dalam Program Perikanan Keberlanjutan YKAN, kami memang selalu mengedepankan keakuratan data perikanan, dimulai dari tahap penangkapannya. Banyak sekali penamaan lokal spesies ikan kakap kerapu yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. 

Baca Juga:  Sekda Dewa Indra Tekanankan Satpol PP Harus Beradaptasi dengan Tantangan yang Semakin Kompleks

"Oleh karena itu, kami selalu berusaha mendorong penggunaan nama ilmiah ikan, sehingga penamaan ini sama di tiap daerah di Indonesia dan secara internasional. Melaporkannya pun akan lebih mudah karena menggunakan satu nama saja,” kata Glaudy. 

  
Hal senada juga disampaikan oleh pelatih utama identifikasi 100 spesies, Geertruidha Adelheid Latumeten yang biasa disapa Hilda. Tingginya keanekaragaman jenis ikan di indonesia dan banyaknya spesies yang mirip, menjadi tantangan bagi kita untuk mengidentifikasi secara akurat. Kemampuan identifikasi hingga level spesies sangat dibutuhkan mulai dari observer, enumerator, UPI, sampai instansi seperti BKIPM. 

"Harapan kami tentunya kemampuan identifikasi ini bisa terdistribusi secara merata. Jika identifikasi akurat, kita dapat mengetahui kondisi sumber daya di suatu wilayah dan bisa merancang aksi pengelolaannya,“ kata Hilda, yang juga menjadi Fisheries Research Consultant dari People and Nature Consulting International. 

Dengan adanya buku panduan identifikasi dalam Bahasa Indonesia yang telah tersedia bagi komunitas peneliti dan pengelola perikanan Indonesia, serta permintaan pasar global terhadap keakuratan pelabelan tiap jenis makanan laut (seafood), pelatihan semacam ini diharapkan memposisikan Indonesia semakin kompetitif dalam persaingan pasar seafood dunia.(yud/ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments