UPDATEBALI.com, Buleleng – Kabupaten Buleleng berhasil menekan inflasi hingga angka empat persen, atas hal itu Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kota Tasikmalaya melakukan studi komparasi.
Secara geografis, kota Tasikmalaya memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Kondisi ini serupa dengan di Kabupaten Buleleng. Meski demikian beberapa komoditas pangan belum bisa mencukupi kebutuhan kota tersebut sehingga terjadi inflasi. Guna menekan angka inflasi, Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Wali Kota Drs. H. Muhammad Yusuf menginstruksikan TPID untuk melakukan studi komparasi. Daerah yang dituju adalah Kabupaten Buleleng.
Baca juga:
FKP Unud Rancang International Short Course Bersama Pukyong National University Korea Selatan
Rombongan TPID Kota Tasikmalaya dipimpin Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan H. Tedi Setiadi diterima Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng Ni Made Rousmini di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng, Selasa (21/2).
{bbbanner}
Usai kunjungan, Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan H. Tedi Setiadi mengungkapkan upaya pengendalian inflasi yang dilakukan pemerintah kabupaten Buleleng begitu bagus. “Saat ini inflasi kami tinggi diangka 6.65 persen maka atas dasar instruksi penjabat walikota kami datang kesini,” ujarnya.
Baca juga:
Mengubah Sisa Sampah Menjadi Duit
Tedi Setiadi menambahkan usai berbagi pengalaman, banyak yang harus pemerintah kota Tasikmalaya adopsi dan adaptasi. Diantaranya bagaimana pengelolaan padi, komoditas pangan lainnya. “Kalau di Buleleng sudah memiliki perumda di kota kami belum. Jadi kami melalui kabag perekonomian sudah meniru dan mudah-mudahan bisa dikembangkan di kota tasikmalaya,” ungkapnya.
Pemanfaatan lahan tidur melalui urban farming di kota Tasikmalaya juga akan dioptimalkan. Terakhir potensi pariwisata juga mesti digenjot. Meskipun potensinya kecil namun di sekitar kota Tasikmalaya punya pariwisata. “Bagaimanapun kami belajar untuk mengoptimalisasikannya. Terimakasih Pj Bupati yang sudah berkenan menerima kunjungan kami. Walaupun tidak sering ke Buleleng namun kami bisa berkomunikasi untuk saling berbagi ilmu,” tutup Tedi Setiadi.
Sementara itu, Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng Ni Made Rousmini mengatakan secara umum kondisi di Kota Tasikmalaya hampir sama dengan Kabupaten Buleleng. Namun kelebihannya, Pemkab Buleleng memiliki perumda yang mampu berpartisipasi dalam penurunan angka inflasi. “Astungkara Kabupaten Buleleng masih banyak pengalaman yang bisa dibagikan,”ujarnya.
Pihaknya juga mengaku tertarik dengan salah satu program penurunan inflasi Pemkot Tasikmalaya, yaitu Walikota Awards. “Ini akan menjadi masukan untuk Pj Bupati sebagai motivasi kepada kelompok petani yang mau menanam komoditas penyumbang inflasi. Ini untuk apresiasi dari pemerintah daerah,”tutupnya.(adv/ub)